Peneliti Kementan Barlina Rindengan: Kita Terlanjur Terbiasa Konsumsi Minyak Goreng Sawit, Padahal Kelapa Lebih Banyak

Senin, 21 Maret 2022 | 06:40 WIB
Peneliti Kementan Barlina Rindengan: Kita Terlanjur Terbiasa Konsumsi Minyak Goreng Sawit, Padahal Kelapa Lebih Banyak
Ilustrasi wawancara. Peneliti Balit Palma Kementan, Barlina Rindengan. [Foto: Dok. pribadi / Olah gambar: Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Karoten jadi cikal bakal vitamin A, jadi kalau orang mengerti pakai minyak yang agak merah-merah juga nggak apa-apa, karena dia ada banyak pro vitamin A.

Akibat harganya yang mahal, banyak pemalsuan minyak goreng curah. Sebenarnya ada nggak sih, ciri khusus minyak goreng yang dioplos atau minyak goreng yang dipalsukan?

Kalau dicampur dengan air tidak bisa menyatu dengan minyak, kecuali kalau airnya pakai pewarna. Tapi ini kan artinya harus pakai pewarna yang banyak, dia perlu berapa banyak pewarnanya tuh.

Katanya minyak goreng bisa digunakan beberapa kali untuk menggoreng, ada tips untuk menyimpannya nggak?

Untuk penggunaan berikutnya kita harus saring dulu, karena bahan pangannya larut di minyak harus disaring, didinginkan di botol yang ada penutupnya tertutup, agar tidak ada kontak dengan udara langsung.

Ini penting, karena minyak goreng juga menyerap uap air, dan bisa membuatnya lebih cepat teroksidasi dan uap airnya meningkat.

Makanya kalau disimpan dan ditutup rapat, masih baik untuk digunakan. Tapi jika tidak tertutup rapat maka akan meningkatkan kadar air dan asam lemak bebas.

Ada yang menganggap, kualitas minyak goreng di Indonesia lebih buruk dari minyak luar negeri seperti yang digunakan di Eropa, benar nggak sih bu?

Mungkin konsumen yang terlalu menganggap produk luar negeri dianggap paling baik, selama ini. Padahal kayak jeans, buatan Bandung dikirim ke Amerika, tapi dikirim lagi ke Indonesia.

Baca Juga: Megawati Beri Saran Makanan Direbus, Emak-emak: Masalahnya Bukan Itu, Kenapa Minyak Goreng Mahal Bu!

Anggapnya dari Amerika padahal produknya lebih baik dari Indonesia, orang memilih dari yang luar negeri padahal sama kualitasnya, dan begitulah konsumen kita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI