Buat saya, sebenarnya enggak terlalu. Buat saya sebenarnya ini bukan hal yang besar sampai saya jadi terganggu dalam pekerjaan sehari-hari. In general sebenarnya aman. Tetapi perasaan aman itu, kita memang harus ada effort sedikit untuk menjadikan itu ada.
![Wawancara dengan dr Debryna Dewi Lumanauw. [Suara.com/Hyoga Dewa Murti/video capture]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/04/58098-wawancara-dokter-debryna-dewi-lumanauw.jpg)
Apakah jalannya masih jauh untuk semua wanita di Indonesia merasa aman di lingkungan kerja mereka?
Ini bakal tergantung banget di mana. Kalau saya boleh jujur, di beberapa tempat di Indonesia mungkin masih lumayan jauh. Tetapi di beberapa tempat (lainnya) di Indonesia juga sudah cukup.
Dan kita tahu tempat di mana keamanan untuk perempuan itu ada, ketika kita lihat warga sekitar sehari-sehari juga sudah bisa membicarakan tentang isu-isu gender secara normal --bukan sesuatu yang ditabukan atau ditutup-tutupi. Daerah atau komunitas yang bisa membicarakan itu secara normal, di sana perempuan pasti aman.
Tetapi kita tahu sendiri, di beberapa tempat (lain) di Indonesia, masalah perempuan masih dianggap tabu. Ngomong (speak up) aja enggak boleh. I don’t think it's pretty safe there, to be honest.
Lalu dengan program ini, (apakah) harapannya bisa mencakup lebih banyak daerah dan menciptakan awareness yang lebih besar?
Betul, betul banget. Apalagi season 3 HER kali ini, di Indonesia memang kita ke daerah. Jadi harapannya memang untuk mencakup daerah lain juga, supaya ada kesetaraan gender, kesetaraan healthcare in general --(agar) bisa lebih dibuka-lah matanya.