Menuju WSBK Mandalika 2023, Andrea Locatelli: Semoga Trek Kian 'Menggigit'

Senin, 26 Desember 2022 | 11:12 WIB
Menuju WSBK Mandalika 2023, Andrea Locatelli: Semoga Trek Kian 'Menggigit'
Toprak Razgatlioglu (kanan) dan Andrea Locatelli (kiri) saat meraih Superpole hari pertama WSBK Mandalika 2022 (12/11/2022) di seberang podium Sirkuit Mandalika [PATA Yamaha with Brixx WorldSBK via Yamaha Indonesia].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di balapan World Superbike atau WSBK seri Mandalika atau WSBK Mandalika 2022, Andrea Locatelli meraih posisi juara ketiga Superpole. Bersama rekan satu tim PATA Yamaha with Brixx WorldSBK, Toprak Razgatlioglu yang menyapu bersih podium pertama Race 1, Superpole, dan Race 2, Andrea Locatelli dan Toprak Razgatlioglu mengapit Jonathan Rea yang menempati podium juara dua Superpole.

Keberhasilan itulah yang membuat kehadiran Andrea Locatelli ditunggu-tunggu di salah satu Royal Box Sirkuit Internasional Mandalika. Suara.com berkesempatan berbincang-bincang bersama kelahiran Alzano Lombardo, Italia 16 Oktober 1996 yang menjadi joki Yamaha YZF R1 ini.

Sosok Andrea Locatelli mewakili profil rider khas Italia yang jenaka, bertato "ringan" dalam artian tidak full di sekujur lengan, ditambah tindik telinga, dan menyesuaikan keseharian berada di daerah tropis: segera ganti busana kaus dan celana pendek, serta bersandal jepit khas turis.

Pembalap Yamaha Andrea Locatelli berendam di ember plastik (Twitter)
Andrea Locatelli tengah berendam di ember plastik saat bertanding di Sirkuit Mandalika (Twitter)

Awal karier Andrea Locatelli adalah juara Moto3 dalam gelaran MotoGP, kemudian finisher enam besar di Moto2. Berlanjut ke kelas World Supersport atau WorldSSP yang termasuk dalam WSBK.

Di kelas itu ia memecahkan rekor meraih 12 kemenangan di WorldSSP, menyandang gelar Rookie of the Year dan menapak kelas teratas WSBK mulai 2021.

Ciao, Andrea Locatelli, selamat untuk tampilan seru Superpole, bisa ceritakan bagaimana perasaanmu nyaris naik podium kedua, setelah rekan satu tim sendiri, Toprak Razgatlioglu?

Ya, beginilah hidup saya sebagai seorang rider. Lewat balapan, saya terus belajar. Melihat ke depan, dalam arti pencapaian prestasi di garis finish.

Fokus belajar di setiap sirkuit selalu penting. Mempelajari setiap trek untuk bisa berhasil saat race.

Perasaan nyaris bersanding dengan Toprak (Razgatlioglu), dia sungguh keren dalam membuat racing line. Termasuk di Sirkuit Mandalika. Terus-terang saya termotivasi olehnya yang berada di depan dan bertarung all-out.

Baca Juga: Sirkuit Mandalika Telah Kantongi Sertifikasi FIA, Bisa Gelar Balapan Roda Empat

Dan di luar trek kami bercanda: karena posturnya lebih tinggi dari saya, tentu saja jarak pandangnya di trek lebih luas. Namun lepas dari joke itu, benar adanya, Toprak bisa melihat racing line lebih jelas, sehingga mengurangi kesalahan.

Sementara saya sendiri, sulit bisa melihat racing line bagus. Dan daripada coba-coba waktu hilang, saya pertahankan kecepatan. Jadi ikuti Toprak termasuk racing line. Dan terus mendekat, bertarung dengan Jonathan Rea.

Foto udara sejumlah pekerja mengerjakan pengaspalan ulang tikungan ke-17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj.
Foto udara sejumlah pekerja mengerjakan pengaspalan ulang tikungan ke-17 lintasan Pertamina Mandalika International Street Circuit di KEK Mandalika, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3/2022). [ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj].

Tadinya sudah menempel ketat Jonathan Rea, namun akhirnya belum berhasil, bisa jelaskan secara teknis mengapa terjadi?

Nah, itu dia. Pertama sudah bisa menempel Johnny (sapaan akrab Jonathan Rea), sampai akhirnya saya membuat kesalahan.

Jadi saya kehilangan peluang di lap ketujuh atau kedelapan. Sistem pengereman depan kurang, akhirnya sampai 3,4 detik terlambat darinya.

Dan makin lama semakin sulit mendapatkan reference point, karena saat ini racing line di Sirkuit Mandalika hanya satu. Bila kehilangan artinya peluang mengecil. Ditambah lagi saya kehilangan feeling.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI