Enggak, Enggak, nggak mungkin lah. Kalau Kalau sekarang sedang bersatu melawan itu nggak mungkin. Karena kan kita pengen yang jadi calon jadi presidennya Pak Ganjar, kubu satu maunya kan Pak Anies, enggak lah itu salah, salah berpikir itu salah ya .Di putaran pertama ini ya pastinya kita maunya Pak Ganjar jadi presiden, udah nggak bisa ditawar-tawar dan saya yakin juga teman-teman di PKS, NasDem juga pasti yang maunya, ini selalu presiden kalau kelihatannya ada kesamaan dalam berbagai hal, itu mungkin karena sama-sama bukan kita yang bagi-bagi bansos pake orang negara, ya gitu. Jadi ada kesamaan mungkin karena apa, kita bukan pihak yang bisa menggerakkan aparat untuk tidak netral, jadi ada ini, apa, komen, apa, penderitaan yang sama, gitu ya, biasanya kan orang dengan mengalami hal-hal yang sama itu kan bisa relate lah satu sama lain, cuma itu lebih ke situ nah masalahnya nanti pertanyaannya apakah koalisi diputar yang kedua itu juga kita lihat nanti, kita bicarakan nanti cuma sekarang masih dalam tantangan itu Seperti hari ini kita tahu Mas Butet Kartaredjasa dilaporkan, terus yang menyiapkan tim hukumnya itu dari pihak TPN maupun Timnas AMIN.
Dan itu menurut saya gini, orang akan melihat, kok bisa gitu ya? Itu bisa, kenapa? Saya bilang tadi kan saya katakan, ada hal-hal yang lebih besar dari sekedar partisan, bangsa dan negara tadi. Ketika kamu tanyakan apa yang dilakukan Pak Peduli ke PDIP, sebenarnya itu nggak terlalu penting. Apa Apa yang dilakukan Pak Jokowi terhadap negara dan bangsa ini yang lebih penting, termasuk itu yang dirasakan oleh mungkin Timnas Amin, walaupun dia tahu Mas Butet itu condong ke Pak Ganjang, tapi kan dia melihat ini ketidakadilan ini universal sifatnya, Iya kan, ketidakadilan itu bukan kalau tidak adil buat kubu kamu, artinya bukan tidak adil buat saya, enggak dong, ketidakadilan ini kan hal-hal universal Nah orang-orang yang punya adab dan etika yang bisa memahami itu yang enggak akan selalu berpikir soal kelompok.
Kubunya TPN Ganjar Mahfud merasa mendapatkan untung nggak dari hasil seseorang yang dianggapnya sudah tidak punya etika?
Ya kita melihat gini, justru itu tadi, makanya ada hasil survei yang berbeda di internal dengan yang di luar, justru semakin ke sini kita melihat masyarakat makin terbuka pikirannya, makin menguak melihat keadaan ini, gitu. Nah mereka juga akhirnya saya pernah mengatakan juga di salah satu stasiun televisi, pertanyaan yang sama, apakah ketika nanti Pak Jokowi benar-benar berkampanye itu akan menguntungkan Paslon II?
Saya bilang belum tentu. Bisa jadi itu malah menurunkan elektaibilitas paslon II karena masyarakat bisa menilai, ih kok presiden kita kayak gitu sih, kalau dia nggak netral sih katanya dia mau mengayung, dulu dia bilang dia harus netral, semua orang harus netral, tapi itu kita nggak terlalu mengambil pusing, karena strategi kita tetap tidak berubah. Strategi kita untuk memenangkan depresi ini adalah turun ke akar rumput, terus menginfiltrasi daerah-daerah yang belum terjangkau maupun sudah terjangkau kita berkuat lagi, menurunkan juga Pak Ganjar, Pak Mafud, Bu Atiko, Alam, Yemi Wahid, Pak Andika Perkasa, dan lain-lain orang-orang yang mempunyai basis-basis pendukung
Masih ingat kemarin kata Bu Mega apa yang marah-marah ke TNI Polri gitu tapi dibalas lagi tuh Bang sama 02, Pak Dudung. Pak Dudung bilang, ya nggak apa-apa gitu, tapi kenapa BIN nggak disebut?
Nggak tau, tanya Ibu Mega.

Maksudnya dari apa yang disampaikan oleh Ibu Mega tuh seolah mental aja sama kubu 02.
Iya lah, itu biasa lah. Pasti kan harus ada counternya. Namanya juga lawan.
Baik, ini tinggal beberapa hari lagi, mungkin ada harapannya Bang Chico menuju 14 Februari dan untuk pemilih khususnya swing voters juga masih ada, gimana tuh bang?