Bener ya Bang, itu katanya menunggu momen mundurnya?
Enggak tahu, harus tanya mereka.
Terus yang masuk ke telinga saya itu Pak Pramono Anung sudah nyerahin surat.
Kalau Pak Pramono Anung kan kita tahu memang kader PDI Perjuangan tulen. Saya kenal beliau secara pribadi, bahkan di luar urusan kepartian, dan saya tahu dia orang berintegritas, bukan orang-orang tipe yang mencari-cari jabatan, minta-minta dipilih untuk menjadi sesuatu karena memang kemampuannya di berbagai bidang membuat dia mendapat posisi. Biasanya orang-orang yang begitu kan tidak takut kehilangan jabatan. Kita lihat saja.
Selain Pak Pramono Anung terutama, menteri PDIP yang lain mungkin?
Belum tahu.
Itu kan banyak tuh, menteri-menteri, PDIP. Nunggu momen ya, Bang?
Selain nunggu momen, ya mungkin memang ada pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai, kan? Kenapa Kenapa juga, kayak Pak Mahfud kan ditanya, kenapa baru sekarang? Banyak hal yang harus diselesaikan, karena kita juga punya tanggung jawab dari negara. Tetapi, kalau pun sampai ada yang meninggalkan pekerjaannya di kabinet, itu bukan berarti tidak memikirkan negara, karena Pilpres ini, pemilu adalah juga bagian dan ikut berperan aktif dalam pemilu sebagai kandidat atau sebagai pendukung itu juga termasuk ikut memberikan sumbang sih untuk kebaikan bangsa dan negara ke depan.
Jadi kalau misalkan masih ada yang nanya soal, ini Menteri PDIP kok masih pada adem-ayem aja nih di Kabinet, padahal udah nggak nyaman ya Bang.
Ya pastilah, kalau itu pasti lah, bukan rahasia lagi siapa sih yang nyaman? Masyarakat juga udah nggak nyaman dengan situasi ini.
Itu soal kenyamanan itu tadi, bahwa ada oknum-oknum di kekuasaan yang menggunakan fasilitas negara, uang negara untuk memenangkan salah satu paslon, sebenarnya juga bikin gerah juga dong.