Siapa yang bisa dipercaya, itu statement satu orang pimpinan, bukan statement dari hasil Paripurna. Nah kalau kemudian kondisi seperti ini kita selalu berjaga-jaga terus.
Agar kita betul-betul bisa saling percaya akan sebuah statemen dari seorang politisi. Maka kita siap-siap dengan plan A, plan B, plan C. Jadi yakin nggak?, sangat yakin.
Bagaimana dengan yang terjadi di masyarakat?. Masyarakat ini mulai sadar, masyarakat mulai tahu bahkan perdebatan di medsos hari ini sangat menarik karena kontribusi masyarakat banyak bahkan masuk apa trending dunia.

Ada alert, sampai bunyi wing...wing...wing..., itu sampai trending. Dan yang menarik lagi, konstelasi berubah demikian cepat, ketika para voters yang kemarin mendukung di sana dan sangat militan, mereka sekarang teriak keras sekali, baru sangat terbuka.
Inilah momentum buat PDI Perjuangan, maka kami mendorong kawan-kawan yang di dalam jangan pernah ragu. Tunjukkan kepada masyarakat bahwa kita taat konstitusi. Kita tunjukkan bahwa permainan-permainan kotor dalam sebuah proses demokrasi itu buruk nantinya, contohnya apa?, ini!.
Ini kesempatan dan tadi umpatan, makian omongan rakyat, catetan, "catat ya sekarang dulu ngomong apa, sekarang ngomong apa, catat ya siapa partai yang bergerombol?".
Itu bahasa rakyatnya lho mas. Sosiologis hari ini terjadi. Maka pelajaran hari ini top, top, top.
Siapa nama kader PDIP yang nantinya bakal tampil di Pilkada 2024?
Kalau kita bicara Jakarta, Ahok, kalau saya promotornya Ahok. Saya kasih promote untuk Ahok, tapi ada Mas Djarot juga yang tidak punya pengalaman, setidaknya ini.
Baca Juga: Ganjar Soroti Revisi UU Pilkada yang Cepat, Pertanyakan Motif Di Baliknya
Jawa Tengah ada Mas Hendi, sudah daftar sudah punya pengalaman di sana dulu ada Mas Rukma yang ikut daftar tapi dua ya.