Suara.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika terus menguat dan mencapai titik tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Pada pembukaan perdagangan Selasa (25/2/2014) pagi, rupiah menguat 0,1 persen menjadi Rp11.640 per dolar Amerika. Bahkan, rupiah sempat menembus angka Rp11.580 yang merupakan posisi tertinggi sejak 19 November.
Sedangkan nilai tengah rupiah berdasarkan Bank Indonesia di posisi Rp11.782 per dolar Amerika. Meningkatnya rupiah menyusul sentiment positif akan masuknya modal asing dalam jumlah besar di kawasan Asia. Ini membuat indeks saham regional bergerak naik.
Dana asing sudah membeli 46,3 juta dolar saham Indonesia dibandingkan dengan jumlah saham yang dijual. Dengan demikian, jumlah dana asing yang masuk selam Februari sudah mencapai 609 juta dolar Amerika atau sekitar Rp7,1 triliun.
“Saham-saham di bursa Amerika naik dan memberikan dampak positif kepada saham di Asia. Dana asing juga makin banyak yang masuk dan memberikan sentiment positif,” kata Saktiandi Supaay, analis valuta asing dari Malayan Banking Bhd.
Rupiah kemungkinan bisa terus menguat menyusul rencana Menteri Keuangan Chatib Basri untuk menjual obligasi syariah negara, hari ini. Penjualan oblligasi syariah diharapkan bisa menghasilkan dana Rp1,5 triliun rupiah. (Bloomberg)