Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun tajam pada Rabu (29/10/2014) waktu setempat atau Kamis (30/10/2014) pagi waktu Indonesia, setelah Federal Reserve AS mengumumkan berakhirnya program pembelian obligasinya. Sehingga mengurangi permintaan logam mulia sebagai aset "safe-haven".
The Fed memutuskan pada Rabu untuk mengakhiri enam tahun pemompaan likuiditasnya, karena melihat ekonomi di jalur membaik dari krisis keuangan terburuk dalam beberapa dasawarsa. Fed juga berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah dalam jangka panjang guna melanjutkan pemulihan yang susah payah.
Emas menuju penurunan terbesar dalam tiga minggu terakhir di perdagangan elektronik setelah pernyataan Fed, karena berakhirnya pelonggaran kuantitatif Fed, atau QE, telah memperlemah selera investor membeli emas.
Sebelum rilis pengumuman Fed, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember turun 4,5 dolar AS, atau 0,37 persen, menjadi menetap di 1.224,9 dolar AS per ounce dalam perdagangan di lantai bursa.
Para analis percaya bahwa Fed akan menaikkan suku bunga federal fund di pertengahan 2015, atau bahkan lebih lambat.
Perak untuk pengiriman Desember naik 3,8 sen, atau 0,22 persen, menjadi ditutup pada 17,264 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 2,9 dolar AS, atau 0,23 persen, menjadi ditutup pada 1.269,2 dolar AS per ounce. (Antara/Xinhua)
Harga Emas Turun Tajam
Ririn Indriani Suara.Com
Kamis, 30 Oktober 2014 | 05:14 WIB

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Pembentukan Dewan Emas Nasional Masih Digodok
09 Juni 2025 | 13:51 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Bisnis | 14:29 WIB
Bisnis | 14:11 WIB
Bisnis | 13:51 WIB
Bisnis | 13:45 WIB
Bisnis | 13:35 WIB