PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) emiten ke-13 melantai di bursa tahun ini. Setelah mencatatkan saham di papan bursa optimis bisa mencetak kinerja gemilang.
Penjelasan tersebut tertuang dalam keterangan resmi Direktur PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee, Senin (10/10/2016)
Perusahaan penjualan dan pemasaran gas industri ini yakin dapat mencapai target pertumbuhan 20 persen. Presiden Direktur AGII mengatakan, perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh pesat. Apalagi, ada dukungan dari kebijakan pemerintah berupa amnesti pajak, penurunan suku bunga per-bankan, pembangunan infrastruktur, pertumbuhan di sektor medis, dan industrialisasi. Sebagai perbandingan, tahun lalu AGII berhasil membukukan penjualan sebesar Rp1,43 triliun. Ini berarti, tahun ini perusahaan yang berdiri 1916 silam tersebut ingin mengantongi penjualan mencapai Rp1,72 triliun.
"Emiten yang bernaung di bawah Samator Group ini akan menggunakan 40 persen dana IPO untuk ekspansi jaringan usaha, 40 persen buat pelunasan utang, dan si-sanya untuk modal kerja dan anak usaha mereka," kata Hans.
Adapun PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) merilis obligasi senior 186 juta Dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp2,45 triliun, bertenor tujuh tahun hingga 2023. Ini adalah realisasi rencana KIJA untuk menerbitkan notes sebanyak-banyaknya 200 juta Dolar AS. Berdasarkan laporan resmi KIJA kupon notes anyar tersebut sebesar 6,5 persen. "Ini lebih rendah daripada notes lama, 7,5 persen," ujar Hans.
Surat utang itu dirilis untuk meng-ganti senior notes 260 juta Dolar AS yang jatuh tempo pada 2019. Keputusan KIJA masuk ke pendanaan obligasi merupakan efek dari agresifnya emiten ini berekspansi sejak 2011. Kebutuhan dana untuk akuisisi lahan jauh lebih besar ketimbang cash flow sehingga opsi obligasi pun ditempuh. Tanggungan bunga KIJA justru terus turun. Tahun ini, interest coverage KIJA memang diprediksi mencapai 3,4 persen, naik dibandingkan tahun lalu 2,6 persen.
"Tapi, angka itu masih lebih kecil daripada periode 2011 yang mencapai 5,4 persen," tutup Hans.