Satelit Rusak, Nasabah Bank Jadi Pusing

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 15 November 2017 | 17:33 WIB
Satelit Rusak, Nasabah Bank Jadi Pusing
Mesin ATM BCA di kantor cabang Palmerah, Jakarta Barat. [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara BNI juga mencatat jumlah gangguan ATM sebanyak 1.500 dari total ATM sebanyak 16.000 ATM di seluruh Indonesia.

Adapun BRI merupakan bank besar yang paling kecil terkena dampak anomali satelit Telkom 1. Saat ituhanya 300 ATM dari total 20.000 ATM BRI yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Ini karena ATM milik bank berkode BBRI itu sebagian besar jaringannya sudah migrasi menggunakan satelit sendiri, yaitu BRISat.

Mesin ATM BRI di Pasific Place, Jakarta Selatan. [Suara.com/Adhitya Himawan]

“Kalau saya sih tidak mengalami peristiwa ATM down sewaktu datang ke mesin ATM akhir Agustus lalu. Di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, waktu itu saya lancar-lancar saja,” kata Purwana, salah satu karyawan klinik Al-Hanif di Cisoka, Kabupaten Tangerang, Banten, pada Suara.com, Senin (16/10/2017)..

Purwana mengakui dirinya terlambat tahu bahwa pada waktu ada ribuan ATM milik bank-bank besar yang mengalami gangguan. Namun karena ia tak tahu ada peristiwa anomali Satellit Telkom 1 yang terjadi pada akhir Agustus lalu, ia merasa biasa saja. Tidak lega ataupun cemas.

“Sebetulnya sih kalau sebelum-sebelumnya, ATM BRI memang kadang sering down. Kalau itu terjadi, saya sih ya balik ke rumah aja lagi. Tapi seingat saya sepanjang Agustus lalu, waktu itu saya datang ke ATM BRI untuk tarik tunaik lancar-lancar saja,” ujarnya.

Efek Anomali Satelit Telkom 1 Terhadap Padamnya Ribuan ATM Perbankan

PT Telkom sendiri telah mengakui ada masalah dengan satelit Telkom 1 sejak Jumat sore (25/8/2017) yang berpengaruh ke layanan ATM perbankan yang dipakai konsumen. Akibatnya, 11.574 site jaringan mengalami gangguan. Site jaringan itu terdiri dari 11.574 site jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) dan 3.445 site jaringan non ATM itu adalah non ATM.

Gangguan mulai terjadi pada Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB. Saat itu, terjadi anomali pada satelit Telkom 1 yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom 1 sehingga layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu.

Baca Juga: "BRIIndocomtech 2017" Berakhir Sukses

Guna mengantisipasi masalah, Direktur Utama PT Telkom Indonesia, Alex Sinaga turun tangan dan memimpin proses migrasi pelanggan pasca gangguan yang dialami Satelit Telkom 1 akibat anomali pada satelit tersebut.
Selain memindahkan layanan ke Satelit Telkom 2 dan Telkom 3S, Telkom juga memanfaatkan satelit lain di luar Telkom, termasuk satelit asing milik China dan Hong Kong. Ribuan teknisi Telkom diterjunkan ke lapangan untuk melakukan repointing atau pencarian jaringan.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaludin,memberikan penjelasan kaitan anomali Satelit Telkom 1 yang berakibat padamnya jaringan ribuan ATM perbankan. Menurutnya, Satelit Telkom 1 ditempatkan di ruang angkasa dengan garis bujur 108. Satelit ini memang diatur untuk mengarah ke wilayah Indonesia. Pada saat terjadi anomali, ada gangguan pada sistem probolsinya.

“Akibatnya sikap Satelit Telkom 1 berubah yang mengakibatkan antena yang mengarah ke antena penerima data satelit atau Very Small Aperture Terminal (VSAT), dalam hal ini milik para pengguna dari industri perbankan mengalami perubahana arah,” kata Thomas kepada Suara.com, di Jakarta, Rabu (4/10/2017).

Karena arahnya berubah, maka komunikasi dari pusat data bank atau server kepada jaringan ATM miliknya tak bisa dilakukan. “Inilah yang terjadi pada waktu itu, yang berakibat banyak ATM bank pengguna Telkom 1 tak berfungsi,” jelasnya.

Thomas menyarankan apabila BRI sudah melakukan semua migrasi jaringan miliknya ke BRISat, tetap perlu ada mekanisme cadangan yang memungkinkan BRI menggunakan saluran lain saat terjadi gangguan pada BRISat. “Jadi upaya ini tetap harus ada,” tutupnya.

Ratih Dewanti Putri, (31) berdiri mematung di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Center PT Bank Central Asia (BCA) Tbk di Mal Kota Kasablanca, Jakarta. Matanya berkerut saat melihat antrian pengunjung di ATM BCA nampak begitu panjang.

Sesekali ia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Sudah hampir tiga jam dirinya mengantre untuk bisa mengakses mesin ATM BCA untuk bertransaksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI