Afrika, Potensi Besar Pasar Indonesia yang Selama Ini Terlupakan

Adhitya Himawan Suara.Com
Rabu, 11 April 2018 | 12:59 WIB
Afrika, Potensi Besar Pasar Indonesia yang Selama Ini Terlupakan
Wapres Jusuf Kalla (tengah) bersama Menko bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan (kesembilan kanan), Menlu Retno Marsudi (kedelapan kiri), Mendag Enggartiasto Lukita (keenam kiri) berfoto dengan para ketua delegasi negara-negara Afrika dalam pembukaan Forum Indonesia Afrika (IAF) 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (10/4).

Suara.com - Negara-negara di Afrika selama ini memang belum terlalu dilirik pengusaha Indonesia untuk melakukan bisnis dibanding kawasan Eropa maupun Amerika Serikat.

Informasi pasar yang masih terbatas selain kurang intensnya promosi dagang, investasi, dan pariwisata ke benua tersebut menjadi salah satu penyebab kurang tumbuhnya hubungan ekonomi Indonesia dengan negara-negara di Afrika.

Padahal, Indonesia dalam upaya meningkatkan mitra dagang, perlu diversifikasi pasar ke negara-negara nontradisional, seperti di Afrika, selain tentunya tetap menjaga pasar tradisional, seperti negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat.

Salah satu upaya untuk mengetahui masing-masing potensi ekonomi Indonesia dengan negara-negara di Afrika, diadakan Forum Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum/IAF) 2018 yang diselenggarakan Bali Nusa Dua Convention Center di Bali, pada tanggal 10 s.d. 11 April 2018.

Soal berpotensinya pasar Afrika, Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengakui bahwa Indonesia dan Afrika memiliki potensi besar untuk berkembang dan memperkuat perekonomian satu sama lain.

Forum tersebut menjadi penting bagi kedua pihak untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan ekonomi.

"Indonesia dan Afrika adalah sama-sama negara dengan potensial besar. Perkembangan kerja sama dengan Afrika adalah prioritas kebijakan luar negeri Indonesia," kata Wapres Jusuf Kalla.

Sebagai negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat kedua di dunia, Afrika memiliki banyak potensial tersembunyi.

Selain itu, Indonesia dan Afrika juga sama-sama sedang melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran untuk meningkatkan perekonomian.

IAF merupakan ajang bagi pemerintah dan pelaku usaha Indonesia dan Afrika untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan.

Selain itu, peluang investasi dan kerja sama teknis antara Indonesia dan negara kawasan Uni Afrika.

Total nilai perdagangan Indonesia dengan Afrika pada tahun 2017 mencapai 8,85 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat sebesar 15,49 persen dari data tahun sebelumnya.

Komoditas yang diekspor ke Afrika, antara lain, minyak kelapa sawit, tekstil dan produk tekstil, kertas, sabun, dan kopi.

Di bidang investasi, Indonesia dan Afrika memiliki peluang kerja sama di bidang energi, pertambangan, dan infrastruktur.

Sementara itu, di bidang kerja sama pembangunan, Menlu Retno menggarisbawahi pentingnya hubungan antarmasyarakat dan konektivitas. Saat ini tengah diupayakan pembukaan rute penerbangan langsung Addis Ababa-Jakarta oleh Etiophia Airlines.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI