Soal efisiensi, perseroan pun telah melakukan sejumlah langkah perbaikan kinerja operasional di Hot Strip Mill terkait dengan peningkatan produktivitas pabrik serta penghematan konsumsi energi dan bahan consumables seperti konsumsi gas, listrik, dan work roll dengan total penghematan mencapai Rp 593 miliar hingga November 2018.
Selama Januari – September 2018, Krakatau Steel memiliki pangsa pasar Hot Rolled Coil sebanyak 40%, sisanya adalah pangsa produsen domestik lain dan impor.
Dari data di atas dapat diartikan bahwa kerugian Krakatau Steel berkurang di kuartal III tahun 2018.
Terkait kinerja keuangan, perseroan juga mengalami kenaikan pendapatan netto sebesar 22,71% (YoY), dan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas meningkat sebesar 50,19% (YoY).
Dari data tersebut menunjukkan bahwa Krakatau Steel telah membaik sehingga dua proyek besar Krakatau Steel tahun ini diyakini mampu memenuhi kebutuhan baja nasional.