"Di Purwakarta sudah ada beberapa eksportir. Ini yang akan memberikan kemudahan bagi petani, contohnya manggis. Pada Februari akan panen sekitar 50 ribu ton," kata Agus.
Adapun luas lahan manggis di Purwakarta mencapai 1400 ha, yang tersebar di lima kecamatan. Harga saat ini semakin bagus seiring dengan adanya dua eksportir peserta dua unit packaging house di Kecamatan Darandang dan Purwakarta.
"Bila dulu harganya maksimal Rp 12 ribu per kg, sekarang untuk diekspor menjadi Rp 28 ribu per kg," ungkap Agus.
Seperti diketahui, manggis yang diekspor ini merupakan hasil budi daya dari petani milenial. Satu petani milenial yang sukses hingga ekspor yakni Dede Mulyana.
Ia merupakan petani dari Kelompok Tani Tirta Surya Pertiwi, Desa Pasirangin, Kecamatan Darangdan, Purwakarta. Ada juga Wawan Juhyar dari Kelompok Tani Wargi Mukti, Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa.
Dede mengatakan, Temu Teknis Penyuluh Pertanian dan Petani Andalan diharapkan menginspirasi petani dan santri tani milenial untuk meningkatkan daya saing dan keberhasilan sumber daya manusia pertanian.
"Semangat saya. Petani semakin sudah bisa kerja sama dengan perusahan untuk ekspor. Alhamdulilah," ucapnya.