Menurutnya, program revitalisasi pasar ini dirasa sangat efektif dan mampu memberikan kemanfaatan ekonomi yang maksimal bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada keberhasilan revitalisasi pasar rakyat yang dilaksanakan di beberapa pasar, seperti Pasar Agung yang semula hanya beromzet Rp 2,5 miliar per bulan, setelah direvitalisasi mampu meraup omzet Rp 16 miliar.
Pasar Nyanggelan, yang semula beromzet Rp 2 miliar, setelah direvitalisasi mampu meraup Rp 7 miliar perbulan.
Rai Mantra menekankan, revitalisasi pasar tidak hanya memberi peningkatan infrastruktur fisik dan omzet penjualan pedagang, tapi juga memberikan transformasi perubahan perilaku untuk meningkatkan harkat dan martabat pedagang pasar. Di samping itu juga memberikan cerminan peradaban kota, dengan mewujudkan pasar rakyat yang bersih, segar dan terpercaya.
"Dengan revitalisasi pasar ini, pola perilaku masyarakat terus bertransformasi dengan peningkatan kualitas SDM sebagai bukti kemajuan peradaban kota," ujar Rai Mantra.
Ia menambahkan, keberhasilan tentu membawa Pemkot Denpasar dan instansi terkait mampu meraih penghargaan di berbagai bidang, sepertipenghargaan Pasar SNI Tahun 2017 dan tahun 2019 tipe III dan IV.
Penghargaan sebagai Pengelola pasar Terbaik Nasional diraih Pasar Nyanggelan dan Pasar Poh Gading, serta The Best Acctraction Trend Market se-Asia Tenggara diraih Pasar Sindu, Sanur Kecamatan Denpasar Selatan.