Terkait agunan, selama ini, LPDB telah kerja sama dengan lembaga penjaminan. Bila tidak mampu memberikan agunan 100 persen, maka minimum yang harus dipenuhi adalah 30 persen.
Dengan demikian, pihaknya menargetkan penyaluran dana bergulir sebesar Rp 1,5 triliun dapat terealisasi dengan baik. Saat ini, realisasi penyaluran baru mencapai 56 persen.
"Tersisa sekitar 40 persen yang belum terserap. Kita targetkan minimun ada 30 proposal yang masuk dari kegiatan sosialisasi dan bimtek," kata Krisdianto.
Di tempat yang sama, Direktur PT Jamkrida Kaltim, Agussohir menambahkan, kalangan koperasi dan pelaku usaha mikro dan kecil menengah tidak perlu jauh-jauh datang ke Jakarta untuk akses dana LPDB, namun cukup datang ke Jamkrida Kaltim.
"Kalau pelaku usaha mengalami kesulitan, PT Jamkrida Kaltim terbuka dan siap membantu, dan akan kami akan sampaikan ke LPDB. Di samping sebagai penjamin di LPDB, kita bisa menjamin anggota yang pinjam dari koperasi juga," ujarnya.
Sementara itu, di luar aspek pembiayaan bagi KUMKM, Asisten Deputi Pengembangan Peran Serta Masyarakat, Deputi Bidang Pengembangan Kemenkop dan UKM, mengajak para pelaku usaha untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saing usahanya.
Ia menyatakan telah memberikan pembinaan keterampilan dengan mendatangkan ahli-ahli di bidang masing-masing.
"Prinsipnya, kami ingin mengembangkan kapasitas SDM di bidang masing-masing. Kita ingin meningkatkan koperasi yang berkualitas dan UKM yang tumbuh maju. Tugas kami adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk bagaimana menjadi calon-calon pengusaha baru. Di kalangan kampus, kalangan mahasiswa tidak diarahkan untuk menjadi pekerja, tapi wirausaha. Kami juga melakukan uji kompetensi bagi manajer koperasi dan lainnya," kata Hariyanto.
Baca Juga: LPDB Berharap Kucuran Dana ke Koperasi Luar Jawa Meningkat