Upaya ini, kata Hendri, pada akhirnya akan membentuk ekosistem dan kerjasama bisnis baik di daerah maupun secara lebih luas.
Kekayaan budaya, keindahan alam yang digabungkan dengan inovasi dan kreatifitas juga merupakan potensi kita lainnya yang yang dapat dikembangkan.
“Tidak hanya dapat menjadi bisnis besar yang memiliki local content tetapi juga menjadi sarana untuk ikut menyelesaikan masalah ekonomi sosial,” pungkasnya.
Seminar ini merupakan rangkaian Millenial Fest Industri 4.0 yang digelar pada 3 - 5 Oktober 2019 ini sekaligus sebagai rangkaian keempat Seminar Nasional di lima kota lima pulau, yakni Medan, Balikpapan, Semarang, Manado, dan Bali. Acara ini diselenggarakan menjelang Munas XIII Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), di Bali pada 15 - 17 November 2019.
Agenda yang digelar kali ini yaitu Pameran Millenial Fest Industri 4.0, Seminar Milenial Fest Industri 4.0, Kompetisi Startup dan Industri Kreatif serta Inovasi dan Penelitian Kampus, dan Pertandingan PUBG dan Mobile Legends.
Sebelumnya, Ketua Pengda Kagama Sumatera Utara, Hamied Wijaya mengatakan, melalui acara ini pihaknya bertujuan menghasilkan generasi muda yang produktif dan inovatif menuju revolusi industri 4.0.
“Usai acara ini kita berharap munculnya bibit-bibit muda potensial daerah, serta berkembangnya industri kreatif lokal dan nasional guna memberikan sumbangan lebih dalam pertumbuhan ekonimi,” ujar Direktur SDM dan Umum Pelindo I itu.
Alumnus Psikologi UGM itu menambahkan, pihaknya akan merangkum pandapat para pakar, praktisi, dan pihak terkait dalam seminar dan selanjutnya disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan untuk mendukung pembangunan.
Baca Juga: Rossa Bersyukur Mahasiswa di Era Digital Masih Peduli Bangsa