"Bantuan tersebut merupakan kegiatan reguler Ditjen PSP untuk wilayah Sultra. Semoga alsintan yang diberikan dapat meningkatkan produksi pertanian di Sultra," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy.
Tidak sebatas itu, mekanisasi pertanian terus digencarkan di Sultra, Khususnya di Konawe Selatan. Salah satunya dengan dibangunnya warehouse alsintan.
Sarwomengatakan, Kementan mendukung penuh pengembangan Pertanian Korporasi Berbasis Mekanisasi (PKBM), yang bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan alsintan.
Menurutnya, melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) bisa menurunkan biaya produksi usahatani, meningkatkan produksi dan pendapatan petani serta meningkatkan minat kaum milenial dalam berusaha tani.
"Sehingga ada kemandirian pemanfaatan alsintan dan manajemen UPJA dengan bisnis modern. Warehouse di Konawe Selatan akan diresmikan Minggu depan," ujar Sarwo Edhy.
Selain bantuan alsintan, ada pula penyerahan simbolis klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebesar Rp 914.400.000 atau 152.4 hektare.
Di kesempatan itu juga juga dilakukan penyerahan kartu tani. Program Kartu Tani ini akan diberlakukan serempak pada tahun 2020.
"Sultra segera menggunakan Kartu Tani. Sebelumnya, program Kartu Tani ini sudah digencarkan di Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan," sebut Sarwo.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi menyatakan, peringatan HPS ke-39 ini harus dapat memperkuat kerja sama dan membangun koordinasi fungsional dengan melibatkan seluruh komponen pemerintah dan elemen masyarakat untuk menjaga kedaulatan pangan.
Baca Juga: Kementan Ekspor Dedak Gandum Cilegon ke-4 Negara Capai Rp 39,6 Miliar
"Dengan demikian, semua pihak dapat berpartisipasi aktif dalam membangun kemandirian dan ketahanan pangan di tengah ancaman krisis pangan dunia," ujarnya.