Secara umum, NFT merupakan bagian dari teknologi blockchain, yang mana semua aset digital, bisa disertakan dengan data maupun copyright, sehingga pemilik gambar, foto, video, maupun karya virtual lainnya, bisa menyimpan data-data yang dimiliki berkaitan dengan karyanya tersebut ke dalam ekosistem blockchain.
Saat ini, NFT bahkan telah merambah ke berbagai bidang seperti collectibles, hak kekayaan intelektual, sertifikasi, instrumen keuangan, perpajakan, permainan, dan banyak lainnya.
NFT berbeda dari cryptocurrency klasik seperti Bitcoin dalam fitur bawaannya. Bitcoin adalah koin standar, di mana semua koin setara dan tidak dapat dibedakan.
Sebaliknya, NFT bersifat unik yang tidak dapat dipertukarkan, sehingga cocok untuk mengidentifikasi sesuatu atau seseorang dengan cara yang unik.
Secara spesifik, dengan menggunakan NFT pada kontrak pintar, seorang pencipta dapat dengan mudah membuktikan keberadaan dan kepemilikan aset digital dalam bentuk video, gambar, seni, tiket acara dan lain-lain.
Selanjutnya, pencipta juga dapat memperoleh royalti setiap kali terdapat perdagangan yang sukses di pasar NFT mana pun atau dengan pertukaran peer-to-peer.
Beberapa karya seni NFT telah terjual dengan harga yang tinggi, seperti contohnya lukisan berjudul Everydays karya seniman Beeple yang laku terjual hampir Rp 1 triliun di balai lelang Christie’s. Di Indonesia, lukisan karya seni NFT pertama “A Portrait of Denny JA: 40 Years in the World of Ideas” telah terjual seharga Rp 1 miliar.
Terkait itulah BKRAF Denpasar bekerja sama dengan Kepeng.io meluncurkan Bali Blockchain Center pada (16/10) lalu. Menurut Ketua Pelaksana Harian Badan Kreatif (BKRAF) Denpasar, I Putu Yuliartha, peluncuran Bali Blockchain Center bertujuan memberi literasi kepada masyarakat untuk memahami teknologi crypto-currencies dan blockchain sehingga dapat mengembangkan diri di dalamnya secara benar dan efektif.
Hal ini dikarenakan blockchain merupakan teknologi baru yang memerlukan pemahaman dan sejumlah referensi teknologi terkini, dengan sasaran utama pendirian Bali Blockchain Center adalah kalangan mahasiswa dan masyarakat peminat aset kripto di Kota Denpasar.
Baca Juga: Viral Remaja Ini Ngaku Punya 3019 Bitcoin Pada 2010, Kini Harganya Rp2,69 Triliun
Pendirian Bali Blockchain Center ini diarahkan untuk menjadikan Kota Denpasar sebagai salah satu pusat pengembangan teknologi blockchain dan tokenisasi dunia dalam jangka panjang.