Wahyudi mengatakan pihaknya akan terus mengedukasi pemerintahan desa dan masyarakatnya terkait digitalisasi desa ini termasuk di dalamnya aplikasi SimpelDesa ini karena yang perlu berubah total adalah cara pikir. Sebab dalam transformasi desa menuju desa digital, teknologi informasi komunikasi (TIK) sebatas perangkat pendukung saja.
Samsul Widodo, Staff Ahli Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, menambahkan, koneksi antar desa atau pihak luar harus menjadi perhatian dari aplikasi SimpelDesa.
"Kendala desa dari Sabang sampai Papua itu masih sama yakni minimnya konektor untuk produk usaha kecil dari sebuah desa sehingga produk desa sendiri hampir tak ada di warung atau toko di daerah itu sendiri," pungkasnya.