Menanggapi hal tersebut, Mendag Bandula menyatakan keinginan untuk mengimpor kelapa sawit dari Indonesia dengan skema kredit.
Dubes RI menyatakan akan menindaklanjuti dengan menyampaikan keinginan Sri Lanka itu kepada pihak-pihak terkait di Indonesia, termasuk dengan EXIM Bank. Pola skema kredit juga akan dijajaki untuk produk-produk lainnya.
Dubes Dewi selanjutnya mendorong Menteri Bandula untuk berkunjung ke Indonesia guna menindaklanjuti potensi kerja sama perdagangan antara kedua negara.
Menteri Bandula menyambut baik usulan tersebut dan mempertimbangkan untuk melakukan kunjungan ke Indonesia pada tahun ini dengan membawa delegasi bisnis Sri Lanka.
Pada 2021, nilai ekspor Indonesia ke Sri Lanka mengalami kenaikan sebesar 42,83 persen dibandingkan pada 2020, menurut keterangan KBRI Colombo.
"Indonesia berpeluang untuk meningkatkan ekspor ke Sri Lanka untuk barang-barang konsumen maupun untuk industrinya. Saat ini produk-produk setengah jadi dan hampir jadi mempunyai peluang yang besar untuk memenuhi kebutuhan industri Sri Lanka," ucap Dubes Dewi.
"Saya sudah bicara dengan beberapa pengusaha di Sri Lanka dan sedang kita jajaki produk-produk yang dibutuhkan oleh Sri Lanka," lanjutnya. (Sumber: Antara)