Konflik Rusia-Ukraina Picu Harga Batu Bara Melesat, Devisa Negara Juga Meningkat

Rabu, 16 Maret 2022 | 16:15 WIB
Konflik Rusia-Ukraina Picu Harga Batu Bara Melesat, Devisa Negara Juga Meningkat
Ilustrasi bongkar muat batu bara. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Persoalan global yang terjadi dalam beberapa waktu belakangan, seperti merebaknya pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas ekonomi publik hingga perkembangan konflik geopolitik yang terjadi di Eropa, telah mendorong peningkatan harga sejumlah harga komoditas energi.

Kondisi tersebut terlihat jelas dalam pergerakan harga batu bara yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021, misalnya, pemerintah sempat menetapkan harga batubara acuan (HBA) tertinggi di bulan November 2021 mencapai US$ 215,63 per metrik ton (MT) atau naik 33% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Kenaikan tersebut, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terjadi karena meningkatnya permintaan dari Tiongkok, menyusul mulai memasuki musim dingin serta kondisi cuaca buruk yang menyebabkan terganggunya kegiatan produksi dan transportasi batu bara di sejumlah provinsi produsen batu bara. Faktor-faktor tersebut yang kemudian menjadi faktor naiknya harga batu bara global.

Selain itu, kenaikan harga batu bara pada tahun lalu juga merupakan imbas pemulihan ekonomi dunia pascapandemi yang menyebabkan permintaan batu bara meningkat.

Sementara untuk tingkat produksi, masih belum bisa mengimbangi tingginya permintaan. Permintaan sangat tinggi terjadi di negeri tirai bambu pun ditambah gangguan pasokan dan harga gas alam yang lebih tinggi secara global.

Ilustrasi tambang batu bara. [inibalikpapan.com]
Ilustrasi tambang batu bara. [inibalikpapan.com]

Terkini, harga batu bara global kembali terkerek setelah Rusia menginvasi Ukraina sejak 24 Februari 2022. Sebagai contoh, di Pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak pada Maret 2022 sudah mencapai harga US$ 418,75/ MT.

Bahkan, jika melansir Barchart.com, harga kontrak untuk bulan April 2022 di ICE Newcastle telah mencapai angka US$478/MT.

Sementara di Indonesia, Kementerian ESDM telah menetapkan HBA Maret 2022 sebesar US$203,69 per ton atau naik US$ 15,31 per ton dari Februari lalu, yaitu US$ 188,38 per ton.

Baca Juga: Pengusaha yang Tidak Taat DMO Batu Bara Bakal Kena Denda dari Menkeu Sri Mulyani

"Konflik ketegangan geopolitik yang terjadi di Eropa Timur antara Rusia dan Ukraina menyebabkan ketidakpastian pada pasokan gas," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam pernyataan resminya, Rabu (16/3/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI