Suara.com - Sejumlah pemimpin Uni Eropa diperkirakan akan menyetujui pada pertemuan puncak dua hari yang dimulai har ini untuk mengurangi ketergantungan energi dari Rusia.
Mereka juga terus berharap segera menemukan sumber energi baru untuk membangun penyangga terhadap guncangan pasokan, tetapi blok itu tetap tidak mungkin memberi sanksi kepada minyak dan gas Rusia.
Operasi militer Rusia di Ukraina mendorong harga-harga energi yang sudah tinggi ke rekor dan telah mendorong Uni Eropa untuk mencoba memangkas ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia dengan menaikkan impor dari negara lain dan dengan cepat memperluas energi terbarukan.
Mengutip dari Reuters, para pemimpin menyetujui usulan bekerja sama dalam pembelian bersama gas, LNG, dan hidrogen jelang musim dingin mendatang, dan mengoordinasikan langkah-langkah untuk mengisi penyimpanan gas.
Komisi Eropa mengatakan pada Rabu (23/3/2022) bahwa pihaknya siap untuk memimpin negosiasi yang mengumpulkan permintaan dan mencari gas menjelang musim dingin mendatang, mengikuti model yang serupa dengan bagaimana blok tersebut membeli vaksin COVID-19.
Para pemimpin akan membahas rencana itu - serta undang-undang yang diusulkan bagi negara-negara untuk mengisi penyimpanan gas menjelang musim dingin - pada Jumat (25/3/2022).
Brussels juga bertujuan untuk mencapai kesepakatan dengan Presiden AS Joe Biden, yang akan menghadiri KTT Brussels pada Kamis, untuk mengamankan tambahan pasokan gas alam cair AS untuk dua musim dingin berikutnya.
Rusia memasok 40 persen kebutuhan gas kolektif Uni Eropa, 27 persen impor minyaknya, dan 46 persen impor batu bara.
Eksportir AS telah mengirimkan rekor volume LNG ke Eropa selama tiga bulan berturut-turut, karena harga melonjak lebih dari 10 kali lipat dari tahun lalu.
Baca Juga: Pejabat Medco Ungkap Medco Energi Belum Mampu Saingi Pertamina dan Petronas: Belum Sanggup
Eropa bersaing di pasar global untuk pasokan LNG yang ketat, dan analis telah memperingatkan lonjakan permintaan dapat meningkatkan harga lebih lanjut dan membuat negara-negara miskin berjuang untuk membeli pasokan.