Kemenkes Lakukan Transformasi Kesehatan, Ini Peran Strategis Argon Group

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 30 Juni 2022 | 16:39 WIB
Kemenkes Lakukan Transformasi Kesehatan, Ini Peran Strategis Argon Group
Ilustrasi alat kesehatan. (Shutterstock)

Tahun 1996, AAM memosisikan diri sebagai perusahaan distribusi farmasi yang
independen, sekaligus menjadi mitra bagi perusahaan di bidang healthcare. Pada 2010, grup memfokuskan Djembatan Dua sebagai perusahaan pemasaran alat kesehatan.

Pada 2018, Argon Group memasuki pasar regional. Argon menggandeng Dynamic Pharma membentuk perusahaan patungan Dynamic Argon Co Ltd, untuk memasarkan produk farmasi dan kesehatan di Kamboja.

Dengan terbentuknya Dynamic Argon, perseroan kini memiliki tiga anak perusahaan yang mendistribusikan lebih dari 6.000 produk farmasi, produk kesehatan, dan alat kesehatan, yang berasal dari sekitar 70 perusahaan prinsipal nasional dan internasional.

Tahun 2020, Argon Grup mendirikan PT Deca Metric Medica sebagai produsen alat
kesehatan. Keputusan ini merupakan langkah penting perseroan untuk mendukung
kebijakan pemerintah dalam menggalakkan pemakaian alat kesehatan produksi dalam negeri dengan nilai TKDN yang tinggi agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.

Langkah tersebut diharapkan dapat menumbuhkan industri farmasi dan alat kesehatan di dalam negeri, sekaligus menurunkan impor produk farmasi dan alat kesehatan.

Menurut data UN Comtrade dan BPS, defisit produk farmasi Indonesia selama lima tahun terakhir (2017 – 2021) terus meningkat, dan terakhir mencapai US$ 3,8 miliar pada 2021. Pada periode yang sama, nilai impor alat kesehatan tercatat US$ 10,1 miliar.

Data Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan
mencatat, industri alat kesehatan melonjak 3,6 kali lipat menjadi 698 unit, dalam lima tahun terakhir. Selain itu, jumlah rumah sakit juga terus berkembang pesat. Selama sepuluh tahun terakhir (2011 – 2021), data BPS menunjukkan, jumlah rumah sakit melonjak hampir dua kali lipat, dari 1.721 unit menjadi 3.112 unit.

Dengan perubahan perilaku konsumen yang semakin memprioritaskan kesehatan dan kebijakan pemerintah yang mengutamakan produk dalam negeri, masa depan industri farmasi dan alat kesehatan akan sangat menjanjikan.

Baca Juga: Mantap! Kemenkes Sebut Nantinya RSUD di Indonesia Sudah Bisa Layani Sakit Kanker

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI