Strategi ini nyatanya membuat Tupperware mampu menjalankan bisnis hingga berkembang pesat. Para perempuan turut andil, dengan nggak sekadar memenuhi kebutuhan peralatan rumah tangga, tapi juga bereksperimen dengan teknologi terbaru kala itu.
Nggak cuma itu, ribuan perempuan memulai bisnis rumahan dengan menjual Tupperware. Mereka mendobrak stereotip dengan tetap bisa menghasilkan cuan, meski bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Salah satu penjual Tupperware yang inovatif adalah Brownie Wise. Dia melatih ibu rumah tangga untuk menjual produk tersebut langsung ke konsumen. Tapi karena konflik dengan Earl Tupper pada 1958, dia nggak lagi bekerja untuk Tupperware. Dia bahkan nggak menerima saham perusahaan yang dia bantu.
Saat ini, Tupperware sudah menyasar pasar global dan terjual di lebih dari 100 negara. Tahu nggak, penjualan terbesar Tupperware ada di mana? Jawabannya adalah Indonesia.