Mimpi Edy Punya Usaha Sendiri, Sempat Rugi Rp50 Juta Kini Omzet Puluhan Juta 'Berkat' Pandemi

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 11 Mei 2023 | 14:00 WIB
Mimpi Edy Punya Usaha Sendiri, Sempat Rugi Rp50 Juta Kini Omzet Puluhan Juta 'Berkat' Pandemi
Edy Santoso bersama Wamen Parekraf Putri Tanjung saat menghadiri pameran yang turut diikuti Teh Siji (Koleksi pribadi)

Ujian dan Berkah Kala Pandemi COVID-19

Virus Corona yang menjangkit dunia pada awal tahun 2020 silam jadi momen penting dalam perjalanan usaha Teh Siji.

Edy yang kala itu baru mulai merasakan jerih payah usahanya kemudian terhantam cukup keras. Teh Siji mengalami kerugian mencapai Rp50 juta. Nominal itu berasal dari kerugian usaha yang awalnya digunakan untuk pameran pada awal tahun 2020. Sayangnya, pandemi membuatnya batal.

“Sempat berpikir untuk istirahat beberapa saat (dari dunia usaha) setelah gagal pameran di Jakarta, Bandung dan Kaltim itu. Namun, baru sebentar memikirkan itu, tiba-tiba banyak kenalan saya ada yang menghubungi saya dan menanyakan apakah punya persediaan empon-empon. Dari sini, saya kembali melihat peluang,” kenang Edy.

Peluang usaha tersebut tidak dilepas oleh Edy. Ia langsung mengumpulkan pasokan empon-empon dari berbagai daerah di DI Yogyakarta, terutama Bantul. Dari Teh Siji, ia lantas mendirikan usaha baru dengan nama Wedang Uwuh Siji, yang terinspirasi dari tingginya permintaan kebutuhan empon-empon selama masa pandemi COVID-19.

Teh Siji (Ist)
Teh Siji (Ist)

Lantaran Wedang Uwuh Siji membutuhkan pasokan empon-empon yang cukup besar. Usaha Edy tersebut ternyata juga membantu kondisi ekonomi UMKM penjual empon-empon di wilayah Imogiri, Bantul yang saat itu turut terdampak.

“Dalam waktu delapan bulan. Saya bisa mengembalikan kerugian Rp50 juta itu hanya dari jualan empon-empon. Agak lucu juga karena saya dapat ide ini ketika ingin sejenak istirahat dari dunia usaha,” kata dia.

Menjelang akhir tahun 2020, Edy menerima panggilan dari kawannya yang merupakan jurnalis TVRI Makassar. Melalui pesawat telepon, kenalannya tersebut menanyakan apakah Edy juga menjual produk kopi.

“Ternyata, dia mau mengumpulkan kopi-kopi khas dari Nusantara. Satu-satunya yang belum ada, kopi yang berasal dari Jogja. Tanpa banyak tanya, saya langsung iya-kan. ‘Siap Kopi Siji’,” ujar Edy disambut gelak tawanya sendiri.

Baca Juga: Pelatih PSS Sleman Agendakan 5 Laga Uji Coba Dengan Tim Selevel

Edy menertawakan dirinya sendiri karena saat itu dirinya memang belum memiliki usaha Kopi Siji. Baru setelah menerima permintaan kawannya tersebut, Edy segera mencari petani kopi di kawasan lereng Gunung Merapi, tepatnya di Cangkringan, Kabupaten Sleman.

“Saya ambil beberapa kilo untuk sampel, olah sendiri, buat kemasan dan dikirim. Alhamdulillah ternyata diterima pasar. Sekarang usaha saya nambah satu, yakni Kopi Siji. Pandemi memang sulit, tapi ada bekah di baliknya,” ucap Edy.

Dari tiga produk usaha Siji, Edy memiliki omzet Rp30 juta sebulan. Angka itu ia dapatkan dari produksi teh berkisar 100 kotak per bulan, wedang uwuh mencapai 400 pack per bulan, dan 30 kaleng kopi per bulan.

Produk dari Siji tidak hanya dijual melalui toko online milik Edy dan Bandara Yogyakarta International Airport saja, melainkan juga dipasarkan di sejumlah toko terkenal di Malioboro, Mirota Hamzah dan beberapa toko oleh-oleh di sejumlah lokasi wisata di DI Yogyakarta.

“Produk Siji sudah dijual di banyak kota di Indonesia. Dulu pernah survei, Papua jadi satu-satunya wilayah yang belum kita pasok,” kata dia.

Edy berpesan kepada para pengusaha atau UMKM yang baru memulai langkah pertama mereka agar tidak lupa untuk menjalin relasi kuat dengan orang-orang.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI