Total energi yang dihasilkan dalam program ini berupa pembangkit Listrik Tenaga Surya 110.000 Wp, Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (matahari dan angin) 16.200 Wp, Gas Methana dan Biogas 605.000 m3 per tahun, Micro Hydro (pemanfaatan Aliran Air) 8.000 Watt, serta Biodiesel 6.500 liter per tahun.
Dengan adanya Desa Energi Berdikari ini diharapkan dapat menumbuhkan program pemberdayaan masyarakat, baik pemberdayaan di bidang Pendidikan. Ekonomi, dan Lingkungan dengan tujuan kemandirian ekonomi dan energi.
Pertamina bergerak bersama masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang perubahan iklim dan optimalisasi serta pengembangan energi terbarukan bersumber daya lokal, seperti tenaga surya angin, biogas, dan limbah di desa binaan Pertamina ataupun di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (daerah 3T), untuk menghasilkan produk bersih yang terjangkau dan dapat dimanfaatkan untuk aktivitas sehari-hari dan bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Keberhasilan Pertamina dalam ajang ini juga diapresiasi oleh Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Kementerian BUMN, Tedi Bharata.
"Ini merupakan salah satu bukti dimana Pertamina benar-benar fokus tidak hanya memberikan solusi energi, tapi juga memberikan kebermanfaatan pada masyarakat dan lingkungan melalui program Desa Energi Berdikari. Harapannya apresiasi ini dapat memberikan semangat kepada Pertamina untuk semakin memberikan karya dan prestasi yang lebih, agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi kepada masyarakat,” harap Tedi.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.