3. Menentukan jalur travel
Penentuan jalur travel tergantung dari lokasi operasional usaha travel mobil dilakukan. Misal, jika kamu menjalankan usaha travel mobil di sekitar pulau Jawa, pilihlah jalur yang banyak orang-orang berkunjung.
Sebut saja jalur travel populer seperti Jakarta-Bandung, Yogyakarta-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Surabaya, dan sebagainya. Aspek yang dilihat dari penentuan jalur travel ialah melihat potensi pasar dan persaingan yang ketat.
4. Menjalin relasi dengan sistem keagenan
Relasi dengan agen-agen sangat penting dalam menjalankan usaha travel mobil. Cobalah untuk menjalin kerja sama keagenan dengan usaha-usaha yang berada di pinggir jalan seperti halnya pom bensin, toko oleh-oleh, toko kelontong, dan swalayan agar memudahkan para calon penumpang untuk mendapatkan tiketnya.
5. Lakukan perekrutan tenaga kerja yang berpengalaman
Selanjutnya kamu perlu merekrut tenaga kerja seperti sopir yang tak hanya mampu menyetir mobil, akan tetapi memiliki pengalaman melakukan perjalanan jarak jauh. Selain sopir, kamu juga dapat merekrut tenaga administrasi untuk membantu mengelola bisnis terutama bagian reservasi.
6. Pemasaran dan promosi yang efektif
Di zaman sekarang, pemasaran dan promosi dapat dilakukan di mana saja (online ataupun online) dengan berbagai strategi yang dapat menarik banyak konsumen. Kamu bisa melakukan promosi melalui relasi yang dimiliki, memanfaatkan media sosial, serta dapat juga bekerja sama dengan perusahaan atau lembaga tertentu yang sering berkegiatan keluar kota.
Baca Juga: Masih Penyelidikan, Polisi Tak Mau Buru-buru Tetapkan Tersangka Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58
7. Asuransikan mobil
Setiap usaha memiliki risikonya sendiri, tak terkecuali usaha travel mobil. Mobil, sebagai aset utama, wajib kamu asuransikan sebelum usaha berjalan guna menghindari hal buruk terjadi seperti kecelakaan lalu lintas, pencurian mobil, dan risiko lainnya yang dapat menghambat kelancaran usaha.