“Banyak kejadian di mana perokok dewasa ngedrop karena mereka harus berhenti merokok secara tiba-tiba. Ketika langsung berhenti secara total sedangkan mentalnya sendiri pun belum siap, pada akhirnya mereka akan mencari kesempatan mengonsumsi rokok lebih banyak saat tidak ada yang tahu. Ini yang perlu dihindari,” jelasnya.
Oleh karena itu, dr. Arifandi menyarankan agar perokok dewasa secara perlahan mengurangi konsumsi rokok dan beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki profil risiko lebih rendah dan berbeda dari rokok. Sehingga, perokok dewasa dapat menentukan pilihan yang sesuai untuk mengurangi risiko merokok.
Ketua Aliansi Vaper Indonesia (AVI), Johan Sumantri, juga sependapat bahwa produk tembakau alternatif ditargetkan bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok. Menghentikan kebiasaan merokok tidak mudah. Maka itu, pemanfaatan produk tembakau alternatif dengan risiko lebih rendah dapat membantu beralih dari kebiasaan merokok.
"Produk tembakau alternatif memungkinkan penggunanya masih mendapatkan asupan nikotin. Dengan risiko lebih rendah, perokok dewasa bisa secara perlahan mengurangi kadar nikotin sesuai kebutuhannya. Sehingga akan lebih mudah bagi mereka untuk beralih dari kebiasaan merokok ketimbang berhenti merokok total," terangnya.