Triwulan I 2025 PosIND Salurkan Bantuan Tunai ke 32.743 KPM di Seluruh Wilayah Bogor

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 14 Maret 2025 | 08:48 WIB
Triwulan I 2025 PosIND Salurkan Bantuan Tunai ke 32.743 KPM di Seluruh Wilayah Bogor
PosIND menyalurkan bantuan tunai dengan alokasi untuk 32.743 Keluarga Penerima Manfaat KPM di seluruh wilayah Bogor.

"Kami sering harus berjalan jauh, bahkan di tengah hujan, untuk memastikan bantuan sampai ke tangan KPM. Dalam sehari, biasanya kami melayani 75 hingga 80 KPM, tergantung cuaca dan kondisi lapangan," jelasnya.

Baginya, kebahagiaan KPM adalah sumber semangat baginya.

"Melihat mereka tersenyum karena bantuan yang kami antar, itu adalah kebahagiaan yang tidak ternilai," tambahnya

Ismail Marzuki, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Tanah Sareal, menjelaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam program ini.

"Kami bekerja sama dengan PosIND, pendamping PKH, aparatur desa, dan bahkan kepolisian untuk memastikan proses distribusi berjalan lancar. Koordinasi dimulai dari penyebaran undangan hingga pemantauan langsung di lapangan," ungkapnya

Ismail juga menyoroti peran TKSK dalam mengevaluasi penerima bantuan.

"Jika ada KPM yang pindah atau tidak layak, kami langsung melakukan cross-check dan melaporkannya agar bantuan bisa dialihkan ke yang lebih membutuhkan," tambahnya.

Sani Ginanjar, Executive General Manager Kantor Pos KCU Bogor, menyampaikan bahwa penyaluran bansos PKH dan Program Sembako tahun 2025 kali ini dilakukan dengan persiapan yang matang.

Menurutnya KCU segera melakukan perisapan setelah menerima instruksi dari kantor pusat untuk pembayaran Bansos PKH dan Program Sembako ini, untuk kemudian dipelajari lebih dulu berdasarkan daflar yang diterima.

Baca Juga: Layanan Door to Door Percepat PosIND Salurkan Bansos PKH dan Sembako

"Keluarga penerima bantuan sebanyak 32.743 KPM. Kemudian karena kita melihat jumlah yang begitu besar, maka kami tentunya mengadakan persiapan-persiapan antara lain kami mencetak Danom dan surat panggilan, membentuk satuan tugas, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti Dinas Sosial dan TKSK. Semua dilakukan untuk memastikan bantuan sampai ke tangan KPM secara aman dan tepat waktu," ujarnya.

Menurut Sani, tantangan terbesar adalah mengatur antrian di kantor pos utama, mengingat penyaluran ini bersamaan dengan pembayaran uang pensiun dan operasi pasar.

“Tantangan penyaluran pada kali ini mungkin berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, karena kita ketahui juga bahwa pada saat ini dan tanggal ini, kami bersamaan dengan penyaluran atau pembayaran uang pensiun, kemudian juga ada operasi pasar. Tentunya ketika pembayaran dilakukan di kantor cabang utama Bogor ini, kami harus mengatur layout yang baik agar tidak terjadi kumpulan atau crowded di festibul layanan kami. Kemudian untuk pembayaran komunitas, juga ada tantangannya seperti mengatur antrian, mengatur tempat parkir, kemudian mengatur ruang tunggu yang memadai dan layak untuk semua penerima KPM ini,” jelas Sani.

Pihaknya juga mempelajari kasus-kasus yang untuk penyaluran yang belum terbayarkan.

"Kami juga mengandalkan metode door-to-door untuk menjangkau KPM yang berhalangan hadir, seperti lansia atau yang sedang dirawat di rumah sakit," katanya.

Sani berharap ke depannya program ini semakin baik ke depannya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI