Laporan menunjukkan bahwa China sedang mencari langkah-langkah khusus dari Presiden Trump sebelum menyetujui pembicaraan perdagangan. Menyusul laporan bahwa Tiongkok terbuka untuk terlibat dalam negosiasi perdagangan dengan AS dengan prasyarat tertentu.
Di samping itu, dari dalam negeri, indeks IHSG dibayangi aksi profit taking jelang libur memperingati Good Friday. Sementara katalis positif dimana Bank Indonesia mencatatkan bahwa Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2025 tercatat sebesar 218,5 atau secara tahunan tumbuh 2,0 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 0,5 persen (yoy).
Hal ini menunjukan kenaikan indeks ritel di dukung daya beli rumah tangga seiring permintaan konsumen dan juga yang di topang jelang memasuki bulan Ramadan. Bank Indonesia juga menyampaikan bahwa Struktur Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Hal ini tecermin dari penurunan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 30,2 persen pada Februari 2025, dari 30,3 persenpada Januari 2025, serta dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa 84,7 persen dari total ULN. Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.
Tak Sesuai Proyeksi
IHSG diprediksi akan mengalami hambatan dan terperangkap di zona merah pada perdagangan Kamis (17/4/2025).
IHSG kemarin ditutup turun 0.65 persen, dan kembali disertai aksi jual asing Rp 365 Miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBNI, BMRI, ADRO, BBRI, dan BBCA.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan,IHSG hari ini berpotensi kembali terkoreksi seiring the Fed mengisyaratkan hold rate lebih lama.
Baca Juga: IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
"Di mana level support IHSG dengan rentang 6.200 - 6.300, sedangkan level resistance IHSG dengan rentang 6.450-6.500," ujar Fanny dalam risetnya di Jakarta, Kamis (17/4/2025).