Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Baru dari Kebijakan AS

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 11:49 WIB
Harga Bitcoin Stabil di Tengah Tekanan Geopolitik dan Optimisme Baru dari Kebijakan AS
Ilustrasi bitcoin (Photo by Traxer on Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menurutnya, jika pemerintah besar seperti Amerika Serikat secara terbuka mempertimbangkan akumulasi Bitcoin, maka kepercayaan terhadap teknologi blockchain dan aset digital akan meningkat signifikan, bukan hanya dari investor ritel tetapi juga dari lembaga keuangan dan negara-negara lain.

Di sisi lain, Oscar juga menilai bahwa potensi gangguan makroekonomi seperti konflik dagang atau resesi tetap harus diwaspadai.

“Bitcoin memang bisa menjadi alternatif investasi yang sudah teruji, tetapi investor harus tetap disiplin dalam manajemen risiko. Jangan berinvestasi karena euforia sesaat,” tegasnya.

Oscar juga menyarankan penggunaan strategi investasi jangka panjang seperti Dollar-Cost Averaging (DCA), mengingat harga Bitcoin saat ini berada pada titik konsolidasi.

“DCA adalah strategi yang bisa mengurangi tekanan emosional dalam menghadapi volatilitas pasar, apalagi saat situasi ekonomi global belum stabil,” tambahnya.

Bitcoin, mata uang kripto desentralisasi pertama di dunia, telah memicu perdebatan sengit sejak kelahirannya pada tahun 2009.

Diciptakan oleh entitas anonim bernama Satoshi Nakamoto, Bitcoin menawarkan sistem pembayaran peer-to-peer tanpa perantara seperti bank.

Transaksi dicatat dalam buku besar publik yang disebut blockchain, membuatnya transparan dan aman. Nilai Bitcoin sangat fluktuatif, mengalami lonjakan harga yang spektakuler diikuti dengan penurunan tajam.

Hal ini memicu perdebatan tentang apakah Bitcoin adalah aset investasi yang sah atau sekadar gelembung spekulatif.

Baca Juga: Ramai Gangguan Sistem AWS, Pemilik Bitcoin di Indodax Dipastikan Aman

Pendukungnya mengklaim bahwa Bitcoin adalah penyimpan nilai yang tahan terhadap inflasi dan kontrol pemerintah, sementara kritikus khawatir tentang volatilitasnya, penggunaan dalam aktivitas ilegal, dan dampak lingkungan dari penambangan Bitcoin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI