SPBH Milik PLN IP Jadi Cerminan Kesiapan RI Membangun Infrastruktur Ekosistem Hidrogen

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 14:08 WIB
SPBH Milik PLN IP Jadi Cerminan Kesiapan RI Membangun Infrastruktur Ekosistem Hidrogen
PLN IP menerapkan langkah nyata dalam mendukung transisi energi pada sektor transportasi melalui SPBH.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebagai upaya konkret pada kesiapan sisi hulu pasokan hidrogen, sejak 2023 PLN telah mengoperasikan Green Hydrogen Plant (GHP) di 22 lokasi, 13 diantaranya milik PLN Indonesia Power.

Adapun Green Hydrogen Plant (GHP) atau tempat produksi hidrogen milik PLN Indonesia Power ini berlokasi di 13 pembangkit, diantaranya PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTGU Grati, PLTU Adipala dan PLTP Kamojang.

Dengan 13 unit GHP ini, PLN Indonesia Power mampu memproduksi 80 ton per tahun, berkontribusi 40% dari total GHP PLN. Hasil produksi green hydrogen tersebut sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator), sementara 48 ton lainnya dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

Stasiun pengisian bahan bakar hidrogen (SPBH) berperan penting dalam mendukung kendaraan hidrogen. SPBH menyediakan hidrogen bertekanan tinggi, memungkinkan pengisian bahan bakar kendaraan sel bahan bakar dengan cepat dan aman.

Pengembangan infrastruktur SPBH sangat penting untuk mendorong adopsi kendaraan hidrogen sebagai alternatif ramah lingkungan.

Investasi dan inovasi dalam teknologi SPBH terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan memperluas jangkauan jaringan SPBH.

Dengan semakin banyaknya SPBH, kendaraan hidrogen dapat menjadi pilihan transportasi yang berkelanjutan dan praktis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI