Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.965.000/Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 30 April 2025 | 08:35 WIB
Harga Emas Antam Turun Jadi Rp1.965.000/Gram
Seorang karyawan menunjukkan emas batangan Aneka Tambang (Antam) di Butik Emas Antam, Jalan TB Simatupang, Jakarta, Kamis (23/7/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada awal pekan ini menyatakan bahwa sejumlah mitra dagang utama telah mengajukan penawaran yang “sangat bagus” untuk menghindari penerapan tarif tambahan dari pihak AS. Selain itu, Washington juga menunjukkan sinyal positif dengan membebaskan sejumlah produk AS dari tarif pembalasan, sebagai bagian dari upaya memperbaiki hubungan dagang yang sempat memanas.

Langkah-langkah tersebut memberikan tekanan signifikan terhadap harga emas. "Pelonggaran ini terjadi di tengah dibukanya perundingan tarif AS dengan banyak negara dan meningkatnya ekspektasi kemungkinan kesepakatan perdagangan Tiongkok-AS menurut Presiden AS Donald Trump. Selain itu, optimisme seputar potensi kesepakatan damai Rusia-Ukraina semakin membebani permintaan safe haven untuk emas," jelas Jateen Trivedi, VP Research Analyst - Commodity and Currency di LKP Securities.

Di sisi lain, pelaku pasar global juga tengah mencermati data ekonomi makro Amerika Serikat yang akan dirilis pekan ini. Fokus utama tertuju pada laporan Perubahan Ketenagakerjaan ADP, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), serta data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal I-2025 yang dijadwalkan keluar pada Rabu waktu setempat.

Ketiga data tersebut dianggap sebagai indikator penting untuk mengukur kekuatan ekonomi AS sekaligus memberikan petunjuk arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve ke depan. Laporan ketenagakerjaan ADP, misalnya, menjadi pratinjau awal dari laporan Non-Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis pada Jumat (2/5).

Konsensus pasar memperkirakan ekonomi AS akan menambah sekitar 130.000 lapangan kerja di bulan April, dengan tingkat pengangguran diperkirakan tetap stabil di angka 4,2 persen. Jika hasil yang dirilis lebih lemah dari ekspektasi, maka hal ini bisa menekan nilai tukar dolar AS (Greenback) dan secara teknikal dapat memicu rebound harga emas yang berdenominasi USD.

Meskipun tekanan jual saat ini masih membayangi pasar emas, arah pergerakan logam mulia dalam jangka pendek hingga menengah sangat bergantung pada dinamika risiko global dan rilis data ekonomi AS. Jika ketegangan geopolitik kembali meningkat atau data ekonomi AS mengecewakan, maka permintaan terhadap aset safe haven seperti emas bisa kembali menguat.

Untuk saat ini, harga emas diperkirakan akan berada dalam fase konsolidasi, dengan level USD3.300 per troy ounce menjadi batas psikologis penting yang perlu dicermati para investor. Tekanan lanjutan di bawah level ini bisa membawa harga ke zona support berikutnya, sementara potensi rebound akan sangat bergantung pada respons pasar terhadap data ekonomi yang dirilis pekan ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI