Meningkat, Utang Kartu Kredit Warga Negara Asing di Korea Tembus Rp 656 Triliun

Kamis, 01 Mei 2025 | 19:00 WIB
Meningkat, Utang Kartu Kredit Warga Negara Asing di Korea Tembus Rp 656 Triliun
Meningkat, utang kartu kredit warga negara asing di Korea tembus Rp 656 triliun
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga negara asing yang tinggal di Korea Selatan menjadi kekuatan yang berkembang dalam ekonomi konsumen negara tersebut. Adapun dengan pengeluaran sebesar 39,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp656 triliun untuk kartu kredit yang diterbitkan secara lokal pada tahun 2023.

Dilansir Korea Herald, berdasarkan laporan Desember 2024 dari Pusat Penelitian dan Pelatihan Migrasi berdasarkan data Kartu Shinhan. Hasil itu menunjukkan merupakan peningkatan sebesar 65 persen dari 34,1 triliun won pada tahun 2019.

Angka tersebut hanya mencakup transaksi yang dilakukan oleh warga negara asing yang tinggal di Korea dengan memegang kartu kredit yang diterbitkan oleh Shinhan. Ini merupakan salah satu penyedia kartu terbesar di Korea Selatan berdasarkan pangsa pasar (18,6 persen pada Q1 2025). Namun, tidak termasuk mereka yang menggunakan kartu luar negeri, yang berarti pengeluaran penduduk asing yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Salah satu perubahan yang paling menonjol adalah dalam cara penduduk asing berbelanja. Pangsa pembelian kartu yang dilakukan melalui e-commerce meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam empat tahun — dari 9,7 persen pada tahun 2019 menjadi 19,3 persen pada tahun 2023.

Meskipun ritel offline tradisional masih memimpin (27,3 persen), pertumbuhan pesat dalam transaksi digital ini mencerminkan perubahan perilaku konsumen pascapandemi yang lebih luas.

Serta meningkatnya ketergantungan pada platform online di antara orang asing yang menjalani kehidupan sehari-hari di Korea, laporan tersebut menjelaskan. Lonjakan konsumsi ini didorong oleh transformasi demografi. Pada tahun 2024, ada 2,65 juta penduduk asing di Korea Selatan, naik 690.000 dari tiga tahun sebelumnya, menurut Kementerian Kehakiman.

Banyak yang bukan lagi pekerja jangka pendek, populasi asing saat ini semakin mencakup penduduk jangka panjang seperti mahasiswa internasional, penduduk tetap, dan migran yang menikah. Lalu, antara tahun 2010 dan 2023, pangsa warga negara asing dengan visa tenaga kerja berketerampilan rendah turun dari 54,4 persen menjadi 29,7 persen, sementara kategori visa yang lebih stabil seperti migran yang menikah (10,3 persen) dan penduduk yang terkait dengan pendidikan (16,6 persen) terus meningkat.

Bank-bank besar seperti Shinhan dan Hana telah bergerak melampaui layanan pengiriman uang untuk menawarkan produk tabungan yang disesuaikan, pinjaman, dan bahkan pendidikan bahasa Korea, konten gaya hidup, dan platform komunitas.

"Dari penukaran mata uang hingga pinjaman rumah, ini adalah salah satu dari sedikit area tempat perusahaan dapat menghasilkan pendapatan langsung dengan melayani penduduk asing," kata seorang pejabat Bank Shinhan dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Car Life Insurance Beri Inovasi Baru untuk Industri Asuransi Jiwa

Namun, mempertahankan pelanggan ini dalam jangka panjang tidak dijamin. Laporan MRTC menunjukkan bahwa banyak warga negara asing menghadapi rintangan yang terus-menerus dalam layanan sehari-hari. Ini bukan hanya tentang lebih banyak orang asing yang tinggal di Korea.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI