“Kami sangat memperhatikan keselamatan dan efektivitas pembelajaran. Kapal menjadi laboratorium hidup yang memperkaya wawasan siswa. Namun saat ini, kegiatan jeda sementara menunggu berakhirnya proses penerimaan siswa baru, dan akan kembali dilanjutkan pada bulan Agustus mendatang,” jelasnya.
Momentum Hardiknas ini menjadi pengingat bahwa pendidikan tidak hanya milik ruang kelas. Dunia industri, termasuk BUMN seperti ASDP, punya peran strategis dalam menciptakan ekosistem pembelajaran yang kolaboratif.
Melalui kehadiran praktisi di sekolah dan kunjungan siswa ke fasilitas kerja nyata, ASDP mendorong pendekatan transformatif dalam pendidikan vokasi yang lebih relevan dan aplikatif.
Kegiatan ini juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) poin ke-4, yakni memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
ASDP percaya, peningkatan kapasitas siswa SMK sebagai calon tenaga kerja masa depan akan menciptakan efek ganda bagi kemajuan sektor transportasi, khususnya pelayaran nasional.
“Melalui inisiatif ini, kami ingin menanamkan semangat bahwa dunia kerja tidaklah jauh dari dunia sekolah. Dengan kolaborasi ini, siswa tak hanya belajar dari buku, tapi dari para pelaut yang sehari-hari menjaga keselamatan dan kelancaran transportasi antar-pulau,” ujar Shelvy.
Pendidikan adalah jembatan emas menuju masa depan bangsa. Di setiap ruang belajar yang terbuka, tertanam harapan dan terbit peradaban.
Dengan pendidikan yang bermutu dan inklusif, kita melangkah bersama menciptakan perubahan dan kemajuan.
Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025. Mari bersatu dan ambil peran nyata dalam menghadirkan pendidikan berkualitas untuk semua anak negeri.
Baca Juga: Pelaku Usaha Industri Maritim Dunia Bakal Ngumpul di Indonesia, Mau Apa?