Dalam pandangan Ibrahim, dukungan dari Bank Indonesia sangat krusial, terutama dalam menjaga likuiditas pasar dan stabilitas rupiah. Langkah-langkah penguatan komunikasi publik, intervensi terukur di pasar valas, serta strategi menjaga suku bunga acuan agar tetap kompetitif dinilai menjadi alat utama untuk meredam tekanan jangka pendek terhadap rupiah.
Adapun untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksi rupiah masih akan bergerak fluktuatif dengan potensi pelemahan di kisaran Rp16.440 hingga Rp16.500 per dolar AS. Tekanan global diperkirakan masih pendorong dan mendominasi sentimen, meskipun harapan akan stimulus fiskal domestik tetap menjadi penopang psikologis bagi pasar.