Suara.com - Pi Network (PI), aset kripto mulai menunjukkan kebangkitan, setelah mengalami tekanan jual yang berkepanjangan sejak mencapai puncak harga tertingginya di USD3 pada 26 Februari lalu.
Meski masih terperangkap dalam tren penurunan yang telah berlangsung selama lebih dari sebulan, sejumlah indikator teknis mulai mengisyaratkan potensi pembalikan arah harga.
Seperti dinukil dari Beincrypto, Selasa, 6 Mei 2025, sejak 12 April PI telah diperdagangkan secara konsisten di bawah garis tren menurun, yang menjadi batas psikologis penting bagi pelaku pasar.
Namun, dalam beberapa hari terakhir, tekanan jual yang selama ini mendominasi mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Ini membuka peluang bagi PI untuk bangkit kembali dan mungkin melaju menuju level harga yang lebih tinggi.
Salah satu sinyal awal pemulihan PI datang dari indikator teknis On-Balance Volume (OBV). Dalam dua hari terakhir, indikator OBV mencatat lonjakan signifikan yang menunjukkan adanya akumulasi volume secara diam-diam oleh para pelaku pasar.
OBV sendiri merupakan indikator yang menggunakan volume perdagangan untuk mendeteksi arah tekanan pasar, baik beli maupun jual, dan sering kali bergerak mendahului harga.

Kenaikan OBV yang mencolok ini menandakan bahwa minat beli mulai meningkat meskipun harga PI masih bergerak datar. Fenomena ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara volume dan harga, sebuah kondisi yang dikenal sebagai divergence, yang sering kali menjadi pertanda awal perubahan tren harga.
Jika tekanan beli terus meningkat, maka hal ini bisa menjadi pendorong utama bagi PI untuk menembus garis resistensi jangka pendek di level USD0,605 dan berpotensi membuka jalan menuju angka psikologis USD1,01.
Dukungan terhadap potensi kenaikan harga PI juga diperkuat oleh indikator BBTrend (Bollinger Band Trend), yang menunjukkan penyusutan batang merah pada histogramnya. Batang merah yang mengecil mencerminkan menurunnya tekanan jual dan mulai stabilnya volatilitas pasar.
Baca Juga: Cara Aman Menjual Pi Coin: Panduan Lengkap untuk Pemula
Dalam analisis teknikal, kontraksi histogram BBTrend sering menjadi pertanda bahwa tren penurunan mulai kehilangan tenaga. Bila kondisi ini disertai dengan indikator lain yang mendukung, seperti peningkatan volume atau sinyal akumulasi, maka peluang pembalikan tren menjadi jauh lebih besar.