Pemerintah Diingatkan Transisi Energi Harus Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Rakyat

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 15:31 WIB
Pemerintah Diingatkan Transisi Energi Harus Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Rakyat
Ilustrasi: Energi bersih. (Shuterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tetty menegaskan, DPR RI melalui Komisi XII telah mengagendakan pembahasan RUU Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET). UU ini akan menjadi peta jalan transisi energi Indonesia. UU ini diharapkan diharapkan menjadi kerangka utama regulasi transisi energi yang berkeadilan.

Tetty juga mendorong sinergi antara sektor swasta, masyarakat, dan pemerintah agar proses peralihan energi ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi hijau yang adil dan berkelanjutan.

ESDM Luncurkan IETF

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Agence Francaise De Developpement (AFD) secara resmi meluncurkan Indonesia Energy Transition Facility (IETF). Program ini merupakan bagian dari perjanjian hibah langsung (Implementing Agreement) yang ditandatangani pada 1 November 2024 dengan total nilai komitmen sebesar EUR 3 juta.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan bahwa transisi energi merupakan bagian penting dalam prioritas sektor energi di bawah Kabinet Merah Putih 2024-2029. Ia menjelaskan bahwa visi dan prioritas sektor energi dalam kabinet yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menitikberatkan pada ketahanan dan swasembada energi untuk memastikan kemandirian serta keberlanjutan energi nasional.

Beberapa program prioritas yang sedang dijalankan mencakup hilirisasi mineral dan batu bara, peningkatan lifting minyak dan gas bumi, penerapan biodiesel 40%, serta penyediaan gas untuk industri dalam negeri. Dadan menegaskan bahwa seluruh program ini tetap memperhatikan target pengurangan emisi gas rumah kaca.

"Pada tahun 2024, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca (Indonesia) sektor energi mencapai 147,61 juta ton CO2 ekuivalen, melampaui target yang kami tetapkan sebesar 142 juta ton. Jadi kita masih on the track pada pengurangan emisi," kata Dadan.

Selain itu, Dadan juga menyampaikan bahwa pengembangan kelistrikan periode 2025-2034 direncanakan mencapai kapasitas 71 gigawatt (GW), sejalan dengan komitmen global dalam menurunkan emisi dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan. "Dalam menjalankan transisi energi, pemerintah melalui Kementerian ESDM menjalin kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Dengan AFD seperti yang kita bicarakan sekarang, diharapkan kolaborasi ini dapat mempercepat transformasi Indonesia menuju sistem energi yang lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," tambahnya.

Baca Juga: Gandeng AWS, Hitachi Energy Percepat Transisi Energi Lewat Bantuan AI

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI