Insiden Bondowoso Uji Komitmen ESG PTPN I dalam Membangun Ekonomi Kopi Rakyat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 14:54 WIB
Insiden Bondowoso Uji Komitmen ESG PTPN I dalam Membangun Ekonomi Kopi Rakyat
Ilustrasi Buah Kopi. (unsplash/katya ross)

Suara.com - PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi di Desa Kaligedang, Kecamatan Ijen, Kabupaten Bondowoso, pada Kamis (15/5).

Kejadian tersebut melibatkan tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan pada aset negara serta penyanderaan terhadap tiga personel TNI yang sedang bertugas menjaga kawasan Hak Guna Usaha (HGU) Perkebunan milik negara yang dikelola oleh PTPN I wilayah Regional 5.

Insiden ini menjadi perhatian serius, terutama karena menyangkut keamanan personel dan keberlangsungan program pengembangan ekonomi rakyat melalui sektor perkebunan.

Selama ini, PTPN Group termasuk PTPN I terus berkomitmen menjalankan aktivitas usaha berbasis tanggung jawab sosial dan sinergi bersama masyarakat, khususnya dalam pengembangan komoditas kopi arabika di wilayah Ijen melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam program Bondowoso Republik Kopi (BRK).

“Kami menyayangkan insiden yang terjadi dan berharap semua pihak dapat menahan diri. Prinsip kami adalah membangun dengan masyarakat, bukan di atas masyarakat. Karenanya, kami terus membuka ruang dialog, mendengar aspirasi warga, dan membangun sinergi untuk kemajuan bersama,” kata Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, dalam pernyataannya ditulis Senin (19/5/2025).

PTPN I menegaskan bahwa seluruh aktivitas di area HGU telah dilaksanakan berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku, serta melalui pendekatan terbuka yang melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda dan instansi terkait.

Sejumlah pertemuan resmi dan Forum Group Discussion (FGD) telah digelar untuk menjembatani komunikasi dan menjamin transparansi program pengembangan kawasan.

PTPN I mengapresiasi langkah sigap aparat keamanan dan tokoh masyarakat dalam meredam situasi dan membebaskan personel TNI secara damai. Kami juga mendukung sepenuhnya proses penegakan hukum yang adil, demi menjaga marwah negara dan ketertiban sosial.

Lebih jauh, PTPN I menghimbau seluruh pihak untuk melihat ke depan dan menjadikan insiden ini sebagai momentum penguatan silaturahmi dan kolaborasi antara PTPN I Forkopimda dan masyarakat sekitar.

Baca Juga: 12 Orang yang Dilarang Minum Kopi Demi Kesehatan, Kamu Salah Satunya?

Program pengembangan kopi arabika di Ijen tidak hanya bertujuan komersial, namun juga merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi lokal, pelatihan petani, kemitraan produksi, hingga perluasan akses pasar bagi hasil bumi masyarakat.

“Kami percaya, dengan dialog yang terbuka dan semangat gotong royong, tantangan sebesar apa pun dapat diatasi bersama. Kami siap melanjutkan komunikasi konstruktif demi menciptakan usaha yang sustain berlandaskan Environment, Social dan Governance ( ESG ).” tutup Aris Handoyo.

Kopi, komoditas global yang digemari, memegang peranan penting dalam ekonomi banyak negara. Biji kopi, setelah dipanen dan diproses, diolah menjadi minuman yang membangkitkan semangat.

Permintaan kopi terus meningkat, mendorong inovasi dalam teknik budidaya dan pengolahan untuk menghasilkan cita rasa yang beragam dan memenuhi selera konsumen di seluruh dunia.

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan penting dalam sektor perkebunan Indonesia.

PTPN mengelola berbagai komoditas strategis seperti kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, dan kakao. Sebagai salah satu produsen komoditas perkebunan terbesar, PTPN berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara melalui ekspor.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI