Soal Aturan Gratis Ongkir, Pemerintah: Agar Persaingan Sehat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 15:03 WIB
Soal Aturan Gratis Ongkir, Pemerintah: Agar Persaingan Sehat
Ilustrasi Kurir Mengantar Paket (Pexels/Kindel Media)

Tawaran gratis ongkir telah menjadi magnet yang ampuh menarik perhatian pembeli dan meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku bisnis online. Psikologi di balik daya tarik gratis ongkir sangatlah sederhana.

Konsumen cenderung merasa lebih puas dan termotivasi untuk menyelesaikan pembelian ketika tidak ada biaya tambahan yang tersembunyi di akhir proses checkout.

Biaya pengiriman seringkali dianggap sebagai "biaya tak terduga" yang dapat mengurangi nilai perceived value dari produk yang dibeli.

Dengan menghilangkan biaya ini, penjual mampu menciptakan persepsi nilai yang lebih positif di mata konsumen.

Namun, menerapkan strategi gratis ongkir memerlukan perhitungan yang matang. Bisnis perlu mempertimbangkan margin keuntungan, volume penjualan, dan biaya operasional pengiriman.

Beberapa strategi yang umum digunakan meliputi menetapkan minimum pembelian untuk memenuhi syarat gratis ongkir, menawarkan gratis ongkir terbatas waktu, atau menjalin kerjasama dengan penyedia jasa pengiriman untuk mendapatkan tarif yang lebih kompetitif.

Gratis ongkir bukan hanya sekadar promosi, tetapi juga investasi jangka panjang. Dengan meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong loyalitas, bisnis dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.

Pada akhirnya, strategi gratis ongkir yang dirancang dengan baik dapat menjadi kunci untuk memenangkan persaingan di pasar e-commerce yang semakin ketat.

Baca Juga: Terungkap! Hasyim Asy'ari Blak-blakan soal Private Jet KPU: Bukan Untuk Logistik, Tapi..

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI