Soal Aturan Gratis Ongkir, Pemerintah: Agar Persaingan Sehat

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Mei 2025 | 15:03 WIB
Soal Aturan Gratis Ongkir, Pemerintah: Agar Persaingan Sehat
Ilustrasi Kurir Mengantar Paket (Pexels/Kindel Media)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Kami ingin pastikan para kurir bisa hidup layak dan perusahaan logistik tetap tumbuh. Ini bukan hanya soal tarif, tapi soal keadilan ekonomi,” ujar Edwin.

Edwin menambahkan, regulasi baru ini disusun melalui dialog bersama pelaku industri kurir, asosiasi, dan pemangku kepentingan lainnya.

Komdigi percaya bahwa keseimbangan antara efisiensi pasar dan perlindungan tenaga kerja adalah fondasi utama ekosistem digital yang sehat.

Di era digital yang serba cepat ini, belanja online telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup modern.

Salah satu faktor krusial yang memengaruhi keputusan konsumen dalam berbelanja online adalah biaya pengiriman atau ongkos kirim (ongkir).

Tawaran gratis ongkir telah menjadi magnet yang ampuh menarik perhatian pembeli dan meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku bisnis online. Psikologi di balik daya tarik gratis ongkir sangatlah sederhana.

Konsumen cenderung merasa lebih puas dan termotivasi untuk menyelesaikan pembelian ketika tidak ada biaya tambahan yang tersembunyi di akhir proses checkout.

Biaya pengiriman seringkali dianggap sebagai "biaya tak terduga" yang dapat mengurangi nilai perceived value dari produk yang dibeli.

Dengan menghilangkan biaya ini, penjual mampu menciptakan persepsi nilai yang lebih positif di mata konsumen.

Baca Juga: Terungkap! Hasyim Asy'ari Blak-blakan soal Private Jet KPU: Bukan Untuk Logistik, Tapi..

Namun, menerapkan strategi gratis ongkir memerlukan perhitungan yang matang. Bisnis perlu mempertimbangkan margin keuntungan, volume penjualan, dan biaya operasional pengiriman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI