Suara.com - Di era digital seperti sekarang, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia perlu beradaptasi dengan perubahan teknologi untuk tetap kompetitif.
Salah satu inovasi yang memberikan dampak besar bagi UMKM adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Ini adalah sistem pembayaran berbasis QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia.
Saat ini, penggunaan QRIS tengah dipersoalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pasalnya, teknologi ini dinilai menghambat perdagangan digital serta membatasi akses perusahaan AS ke pasar Indonesia.
Padahal, QRIS memungkinkan transaksi yang lebih mudah, cepat, dan aman, sehingga sangat membantu pelaku usaha dalam mengelola pembayaran dan meningkatkan efisiensi bisnis mereka.
Berdasarkan penelusuran Suara.com, berikut manfaat penggunaan QRIS bagi pelaku UMKM di Indonesia:

1. Transaksi lebih mudah
QRIS memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya dengan memindai kode QR menggunakan aplikasi pembayaran digital.
Cara tersebut mempercepat proses transaksi sekaligus memudahkan pencatatan keuangan bagi pemilik usaha.
2. Biaya operasional berkurang
Baca Juga: SRC Dorong Transformasi UMKM Toko Kelontong Lewat Empat Strategi
Pelaku UMKM tidak perlu menyediakan uang kecil atau recehan untuk kembalian ketika menggunakan sistem pembayaran QRIS.
Sistem ini juga mengurangi biaya operasional yang biasanya muncul dari penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture) atau biaya administrasi dari transaksi tunai.
3. Keamanan terjaga
Penggunaan QRIS mengurangi kekhawatiran pelaku usaha dalam tindak kriminal seperti pencurian atau uang hilang karena transaksi dilakukan secara digital.
Selain itu, setiap pembayaran otomatis tercatat, sehingga transparansi keuangan lebih terjaga.
Sistem QRIS juga menghindarkan pelaku usaha dari kecurangan pelanggan, seperti pembayaran menggunakan uang palsu.