4. Meningkatkan jangkauan pasar
QRIS mendukung pembayaran dari berbagai aplikasi dompet digital dan perbankan, sehingga memperluas segmen pelanggan.
Pelanggan yang sudah terbiasa menggunakan pembayaran digital lebih tertarik berbelanja di tempat yang menyediakan metode pembayaran QRIS, membantu UMKM meningkatkan daya saing dan menarik lebih banyak pelanggan.
5. Pencatatan dan analisis keuangan lebih mudah
Penggunaan QRIS memungkinkan pemilik usaha memiliki data transaksi yang lebih rapi dan terstruktur.
pelaku UMKM dapat dengan mudah mengakses riwayat transaksi mereka dan melakukan analisis keuangan dengan adanya pencatatan otomatis.
Hal itu dapat membantu pelaku usaha dalam mengambil keputusan bisnis yang lebih baik berdasarkan data yang telah tersedia di dalam sistem.
Biaya Pembuatan dan transaksi QRIS
Keuntungan lain dari QRIS adalah biaya pembuatan atau pendaftaran gratis. Sebagian besar Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) yang berizin dari Bank Indonesia (BI) tidak memungut biaya sama sekali.
Baca Juga: SRC Dorong Transformasi UMKM Toko Kelontong Lewat Empat Strategi
Namun, PJP akan mematok biaya registrasi sebesar Rp 30.000 untuk mendapatkan softcipy QRIS yang dapat dicetak sendiri.
Di lain sisi, transaksi yang dilakukan menggunakan QRIS akan dipotong untuk biaya layanan Merchant Discount Rate (MDR). Besaran dari MDR bervariasi, tergantung dari kategori usaha dan jenis transaksinya.
Bagi Usaha Mikro (UMI), transaksi di bawah atau sama dengan Rp 500.000 dibebankan 0 persen alias gratis. Sementara di atas angka tersebut akan dikenakan 0,3 persen dari nilai transasksi.
Sedangkan untuk Usaha Kecil, Menengah dan Besar (UKE, UME, UBE) dikenakan 0,7 persen dari total transaksi.
Biaya Pencairan Dana QRIS
Pengguna QRIS juga dikenai biaya settlement atau biaya pencairan dana yang tergantung PJP dan bank tujuan.