OJK Masih Tunggu Kepastian Perkawinan Bank MNC dan Nobu

Rabu, 04 Juni 2025 | 14:45 WIB
OJK Masih Tunggu Kepastian Perkawinan Bank MNC dan Nobu
Otoritas Jasa Keuangan. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menunggu kepastian mengenai merger antara PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU). Apalagi, rencana merger tersebut telah terdengar sejak 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan masih nunggu niat dari kedua perbankan tersebit jika ingin merger.

"Kita tidak bisa memaksakan seperti kawin paksa. Kalau mereka sendiri kemudian berubah pikiran, merasa tidak cocok. Kita tunggu saja surat resmi dari mereka. Karena dulu niatnya diajukan tertulis, sekarang juga kalau batal, harus tertulis. Jangan dibiarkan mengambang terlalu lama," katanya saat bincang-bincang dengan Media di Kawasan Menteng, Rabu (4/6/2025).

Kata dia, Bank Nobu telah mendapatkan investor baru, yaitu Hanwha Life Insurance. Konglomerasi asal Korea Selatan itu berencana mengakuisisi 40 persen saham Bank Nobu, atau setara 2,99 miliar saham.

“Ada investor baru untuk Bank Nobu. Artinya upaya merger itu tetap dilakukan, tapi bukan berarti kemungkinan merger dengan yang lama tidak ada," tandasnya.

Sebelumnya, Per Desember 2022, kedua bank melaporkan modal inti sebesar Rp 2,49 triliun (MNC) dan Rp 1,71 triliun (Nobu). Kemudian, pada awal 2023, OJK mengumumkan 26 bank telah memenuhi modal inti, dan ada dua yang belum dan akan merger.

Adapun, Bank Nobu dan MNC Bank yang akan melakukan proses konsolidasi. Dian kemudian mengonfirmasi mengenai rencana merger kedua bank konglomerat itu.

"Bahkan mereka sudah membentuk tim merger, konsultan keuangan dan konsultan hukum juga demikian. Sepertinya target bulan Agustus akan tercapai," katanya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK April 2023.

Ternyata, dalam laporan keuangan tahunan 2022 Bank Nobu, manajemen seakan mengisyarakatkan berlangsungnya proses merger ini. Di situ dijelaskan bahwa aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan selaras dengan POJK No. 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Baca Juga: Pinjaman Bank atau Lembaga Keuangan Sulit Cair, Ini Penyebabnya

Selain itu juga akan digunakan sebagai modal kerja dalam bentuk penyaluran kredit kepada nasabah dan pengembangan layanan digital bank.

"Sejalan dengan upaya Bank untuk terus tumbuh dan berkembang dalam jangka panjang, Bank dalam tahapan awal juga tidak menutup peluang untuk melakukan aksi korporasi lainnya untuk melengkapi Right Issue yaitu dengan bersinergi dan/atau penggabungan dengan mitra Bank guna membangun satu entitas bank yang tangguh dan memiliki struktur permodalan yang makin kuat serta mampu meningkatkan keunggulan kompetitif bank," kata manajemen NOBU dalam laporan keuangan tahunan 2023.

Laba Bank MNC

Dalam hal ini, Laba bersih MNC Bank mencapai Rp19,9 miliar pada kuartal I/2025. Realisasi ini naik 34,04% secara tahunan (year-on-year/YoY) dari sebelumnya Rp14,85 miliar. Mengutip laporan keuangan perseroan, pendapatan bunga bersih MNC Bank tumbuh 6,70% YoY menjadi Rp149,96 miliar. Pertumbuhan laba ini juga ditopang pendapatan berbasis komisi yang naik 18,44% hingga mencapai Rp16,54 miliar.

Dari sisi intermediasi, penyaluran kredit MNC Bank tumbuh 11,52% menjadi Rp11,4 triliun pada kuartal I/2025, dibandingkan Rp10,23 triliun pada kuartal I/2024. Aset perseroan pun naik 13,48% YoY dari Rp18,29 triliun menjadi Rp20,76 triliun.

Selain itu, tekanan kinerja MNC Bank terjadi dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang turun 3,7% dari Rp13,92 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp13,4 triliun pada Maret 2025. Komposisi dana murah alias giro dan tabungan (CASA) menyusut 5,54% menjadi Rp2,74 triliun, sementara deposito minus 3,21% YoY menjadi Rp10,67 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI