Bill Gates Sumbang Kekayaan untuk Negara Afrika, Nilainya Tembus Rp 3.250 Triliun

Kamis, 05 Juni 2025 | 11:12 WIB
Bill Gates Sumbang Kekayaan untuk Negara Afrika, Nilainya Tembus Rp 3.250 Triliun
Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa sebagian besar kekayaannya akan digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Microsoft Bill Gates mengatakan bahwa sebagian besar kekayaannya akan digunakan untuk meningkatkan layanan kesehatan dan pendidikan di Afrika selama 20 tahun ke depan.

Pria berusia 69 tahun itu mengatakan sumbangan ini agar Afrika bisa menjadi negara yang makmur.

"Dengan melepaskan potensi manusia melalui kesehatan dan pendidikan, setiap negara di Afrika harus berada di jalur menuju kemakmuran," kata Bill Gates dilansir BBC, Kamis (5/6:2035).

Dia pun menyumbangkan 99 persen dari kekayaannya yang sangat besar. Kekayaanya yang bakal disumbangkan mencapai 200 miliar dolar AS atau sekitar Rp 3.250 triliun.

"Saya baru-baru ini membuat komitmen bahwa kekayaan saya akan disumbangkan selama 20 tahun ke depan. Mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk membantu Anda mengatasi tantangan di Afrika," katanya dalam pidato di markas besar Uni Afrika (AU).

Gates mengatakan yayasannya, yang telah lama beroperasi di Afrika, akan fokus pada peningkatan layanan kesehatan primer.

"Apa yang telah kami pelajari adalah bahwa membantu ibu tetap sehat dan memiliki nutrisi yang baik sebelum hamil, serta saat hamil, memberikan hasil terbaik," ujarnya.

"Memastikan anak mendapat nutrisi yang baik dalam empat tahun pertama kehidupannya juga sangat berpengaruh," tambahnya.

Dalam pesannya kepada para inovator muda, triliuner teknologi itu menyoroti bahwa ponsel telah merevolusi perbankan di Afrika, dan berpendapat bahwa AI kini seharusnya digunakan untuk keuntungan benua tersebut.

Baca Juga: CEK FAKTA: Kasus Autisme Melonjak di Vietnam Ulah Vaksin TBC Bill Gates, Benarkah?

"Afrika sebagian besar melewatkan sistem perbankan tradisional dan kini Anda memiliki peluang, saat membangun sistem layanan kesehatan generasi berikutnya, untuk memikirkan bagaimana AI dapat diterapkan di dalamnya," katanya.

Gates menunjuk Rwanda sebagai contoh, mengatakan bahwa negara itu telah meningkatkan layanan menggunakan USG yang didukung AI untuk mengidentifikasi kehamilan berisiko tinggi.

Yayasan Gates mengatakan bahwa mereka memiliki tiga prioritas: mengakhiri kematian ibu dan bayi yang dapat dicegah, memastikan generasi berikutnya tumbuh tanpa harus menderita penyakit menular yang mematikan, dan mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan.

"Pada akhir 20 tahun, yayasan tersebut akan menghentikan operasinya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Bulan lalu, Gates mengatakan bahwa dia akan mempercepat pemberiannya melalui yayasannya.

"Orang-orang akan mengatakan banyak hal tentang saya ketika saya meninggal, tetapi saya bertekad bahwa 'dia meninggal dalam keadaan kaya' tidak akan menjadi salah satunya," tulisnya dalam sebuah posting blog.

Hal ini mendapatkan sambutan yang baik bagi Mantan Ibu Negara Mozambik Graça Machel. Tentunya ini bisa membantu Afrika dari krisis dan menjadi negara yang maju.

"Kami mengandalkan komitmen teguh Bapak Gates untuk terus menapaki jalur transformasi ini bersama kami," katanya.

Bagi-bagi warisan, Bill Gates kasih uang Rp3.300 triliun untuk orang miskin di dunia
Bill Gates. (ist)

Sebelumnya, Pemerintah AS telah memangkas bantuan ke Afrika, termasuk program untuk merawat pasien HIV/AIDS, sebagai bagian dari kebijakan "America First" Presiden AS Donald Trump, yang menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan layanan kesehatan di benua itu.

Sebagai informasi, bersama Paul Allen, Gates mendirikan Microsoft pada tahun 1975, dan perusahaan tersebut segera menjadi kekuatan dominan dalam perangkat lunak dan industri teknologi lainnya.

Gates secara bertahap mundur dari perusahaan tersebut dalam beberapa dekade terakhir, mengundurkan diri sebagai kepala eksekutifnya pada tahun 2000 dan sebagai ketua pada tahun 2014.

Ia mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk menyumbangkan uang oleh investor Warren Buffett dan filantropis lainnya.

Namun, kritikus yayasannya mengatakan Gates menggunakan status amalnya untuk menghindari pajak dan bahwa yayasan tersebut memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap sistem kesehatan global.

Sementara itu, nilai kekayaan Bill Gates usai disumbangkan kekinian mencapai sekitar 112,6 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 1.858 triliun (kurs Rp 16.530).

Portofolio investasinya mencakup perusahaan alat berat seperti perusahaan traktor Deere & Co. dan pengelola limbah Republic Services, hingga sektor properti, energi, dan makanan. Selain saham dan bisnis, Gates juga memiliki rumah super mewah di Washington senilai lebih dari 120 juta dolar AS yang dijuluki Xanadu 2.0, jet pribadi, dan bahkan sebuah pulau di Belize.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI