Jaga Keberlangsungan Perusahaan, Petronas akan PHK 5.000 Pegawainya

Senin, 09 Juni 2025 | 14:11 WIB
Jaga Keberlangsungan Perusahaan, Petronas akan PHK 5.000 Pegawainya
Ilustrasi Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam waktu dekat Petronas akan memutuskan hubungan kerja 5.000 karyawannya. [ANTARA/Virna P Setyorini/aa.]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tengku Muhammad Taufik mengemukakan kegelisahannya apabila Petronas tidak melakukan perampingan atau pemangkasan jumlah karyawan dalam waktu dekat akan membuat perusahaan minyak raksasa di Asia Tenggara itu musnah.

"Jika kita tidak melakukannya sekarang, Petronas bisa hilang dalam 10 tahun," tambahnya.

Tak hanya itu, Tengku Muhammad Taufik menyatakan bahwa kondisi perusahaannya sebenarnya dalam keadaan baik-baik saja. 

Namun, ia mengemukakan bahwa jumlah pegawai administrasi terlalu banyak.

Petronas dalam waktu dekat akan melakukan PHK kepada 5.000 karyawannya. [Antara]
Petronas dalam waktu dekat akan melakukan PHK kepada 5.000 karyawannya. [Antara]

Saat ini, perusahaan itu mempekerjakan sekitar 50 ribu orang di seluruh dunia.

Adapun sekitar 15 ribu di antaranya merupakan pegawai administrasi.

Jumlah karyawan administrasi di Petronas ternyata lebih tinggi daripada rata-rata industri. 

Kondisi tersebut dikatakan Tengku Muhammad Taufik telah menjadi ancaman bagi kelangsungan jangka panjang perusahaan. 

"Ini adalah waktu yang tepat untuk perampingan," katanya.

Baca Juga: Daya Beli Menurun, Awas Gelombang PHK Makin Tinggi

PHK tersebut menandai salah satu langkah paling signifikan Petronas dalam beberapa tahun terakhir sejak Pandemi COVID-19 memaksa perusahaan untuk meninjau ulang banyak operasional dan investasinya. 

Meski perusahaan belum merinci divisi mana saja yang terdampak secara spesifik, sejumlah laporan menyebutkan bahwa PHK akan dilakukan secara bertahap dengan fokus pada optimalisasi struktur organisasi, terutama di sektor non-operasional dan administratif.

Kebijakan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja serta serikat pekerja Malaysia, terutama terkait dampak sosial-ekonomi bagi ribuan keluarga yang terdampak. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI