Urusan Listrik Jangan Ngasal, Bahlil Ingatkan Pengusaha Soal Birokrasi dan Izin

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2025 | 20:05 WIB
Urusan Listrik Jangan Ngasal, Bahlil Ingatkan Pengusaha Soal Birokrasi dan Izin
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengingatkan pengusaha untuk tidak salah arah dalam arus birokrasi, terutama soal ketenagalistrikan.

Hal ini dikatakannya, saat memberikan sambutan seusai menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng terkait dengan perdagangan listrik.

Bahlil menuturkan, para pengusaha harus tahu kementerian yang dituju untuk mengurus persoalan ketenagalistrikan.

"Teman-teman pengusaha juga harus kooperatif, harus memiliki syarat-syarat perizinan yang baik, dan tahu kementerian mana kalian berurusan. Jangan urusan listrik datang ke tempat yang bukan mengurus listrik," ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/6/2025).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) bersiap menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz]
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi (kanan) dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (kiri) bersiap menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nz]

Di sisi lain, Pemerintah akhirnya bakal melakukan ekspor listrik ke Singapura. Hal ini, setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Tan See Leng.

Adapun, ada tiga MoU yang disepakati, diantarannya, MoU tentang Zona Industri Berkelanjutan, MoUInterkoneksi dan perdagangan listrik lintas batas, teknologi energi terbarukan dan rendah karbon, serta efisiensi dan konservasi energi, serta MoU soal kerja sama dalam penangkapan dan penyimpanan karbon lintas batas.

"Saya yakin hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dalam proses panjang untuk menunjukkan komitmen antara pemerintah Singapura-Indonesia dalam melakukan kerja sama pada energi hijau, khususnya ada tiga poin yaitu adalah perdagangan listrik, energi yang bersih kemudian Carbon Capture Storage (CCS)," ujarnya Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/5/2025).

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia mengatakan, jalannya kerja sama dengan Singapura ini melalui proses yang panjang. Akan tetapi, dia menekankan, kerja sama ini bisa terjadi dengan asas gotong royong antara negara Asia Tenggara.

"ASEAN itu lambangnya padi Padi yang diikat, Apa maknanya? adalah kemakmuran bersama, kesehatan, saling gotong royong dan harus saling duduk sama rendah, berdiri sama tinggi. Itu maknanya substansi daripada lembang ASEAN yang padi dalam kerangka itu, untuk membangun hubungan kerja sama," ucap dia.

Baca Juga: ESDM Masih Belum Kasih Restu PT Gag Nikel Beroperasi di Raja Ampat

Menurut Bahlil, kerja sama ini juga merupakan tindak lanjut dari kunjungan Perdana Menteri Singapura. Sehingga, dirinya ditugaskan untuk merinci kerja sama yang sudah disepakati antar kepala negara.

Namun, Ketua Umum Partai Golkar ini tengah melakukan negosiasi dengan pihak Singapura terkait dengan mekanisme ekspor listrik hingga kapan pelaksanaannya.

Bahlil menambahkan, kerja sama dengan Singapura harus untung sama untung. Menurut Bahlil, Singapura juga harus mengirim energi terbarukan ke Indonesia.

"Saya katakan bahwa hubungan kerja sama ini harus kita lakukan, tapi win-win kita kirim listrik ke saudara kita di Singapura sekarang dalam negosiasi. Nanti pemerintah Singapura bersama-sama dengan Indonesia untuk membangun kawasan industri bersama ini yang saya maksudkan untuk apa? agar maju bersama-sama kita membangun hilirisasi," beber dia.

Pemerintah Indonesia dengan Singapura mau membangun kawasan industri hijau di Kepulauan Riau. Rencana ini merupakan bagian yang nota kesapahaman (MoU) antar dua pihak tesebut.

Menurut dia, kawasan industri hijau merupakan bagian untuk mengembangkan industri hilirisasi sumber daya alam di dalam negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI