Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Akhir Pekan, Tembus Rp 1.927.000/Gram

Achmad Fauzi Suara.Com
Sabtu, 19 Juli 2025 | 10:45 WIB
Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Akhir Pekan, Tembus Rp 1.927.000/Gram
Emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Suara.com - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada hari Sabtu, 19 Juli 2025 untuk ukuran satu gram dibanderol di harga Rp 1.927.000 per gram.

Harga emas Antam meroket Rp 10.000 dibandingkan hari Jumat, 18 Juli 2025 sebelumnya.

Sementara itu, harga buyback (beli kembali) emas Antam dibanderol di harga Rp 1.773.000 per gram.

Harga buyback itu juga melompat tinggi Rp 10.000 dibandingkan dengan harga buyback hari Jumat kemarin.

Pekerja menunjukkan perhiasan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pekerja menunjukkan perhiasan emas di Kantor Pusat Galeri 24 Pegadaian, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Seperti dilansir dari laman resmi Logam Mulia Antam, berikut adalah harga emas Antam pada hari ini:

  • Emas 0,5 gram: Rp 1.013.500
  • Emas 1 gram: Rp 1.927.000
  • Emas 2 gram: Rp 3.794.000
  • Emas 3 gram: Rp 5.666.000
  • Emas 5 gram: Rp 9.410.000
  • Emas 10 gram: Rp 18.765.000
  • Emas 25 gram: Rp 46.787.000
  • Emas 50 gram: Rp 93.495.000
  • Emas 100 gram: Rp 186.912.000
  • Emas 250 gram: Rp 467.015.000
  • Emas 500 gram: Rp 933.820.000
  • Emas 1.000 gram: Rp 1.867.600.000

Harga Emas Dunia Melonjak

Harga emas global menguat pada perdagangan Jumat malam waktu Amerika Utara, seiring pelemahan Dolar AS dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

Seperti dilansir dari FXstreet, harga emas tercatat naik 0,43 persen menjadi USD 3.353 per troy ounce.

Penguatan harga emas didorong oleh komentar bernada dovish dari Gubernur The Fed, Christopher Waller, yang menyarankan agar suku bunga acuan diturunkan pada pertemuan kebijakan moneter berikutnya.

Baca Juga: Titanium vs Emas, Mana yang Lebih Mahal dan Apa Alasannya

Pernyataan ini mendorong penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan menjadi katalis positif bagi pasar emas.

Selain itu, laporan terbaru dari Universitas Michigan (UoM) menunjukkan meningkatnya optimisme konsumen terhadap prospek ekonomi AS, dengan ekspektasi inflasi yang diperkirakan akan melandai. Sentimen pasar pun membaik menjelang akhir pekan.

Indeks Dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, tercatat melemah 0,13% ke level 98,48. Melemahnya dolar membuat emas — yang dihargakan dalam mata uang tersebut — menjadi lebih murah bagi pembeli di luar negeri, sehingga mendorong permintaan.

Sementara itu, pasar memperkirakan akan terjadi pelonggaran moneter sebesar 45 basis poin hingga akhir tahun ini, naik dari perkiraan 42 basis poin sehari sebelumnya, berdasarkan data kontrak berjangka suku bunga dana federal untuk Desember 2025.

Meski begitu, harga emas sempat gagal menembus level tertinggi mingguannya pada Rabu lalu. Hal ini dipicu oleh rumor mengenai rencana Presiden AS Donald Trump untuk memecat Ketua The Fed, Jerome Powell — sebuah isu yang kemudian dibantah oleh Powell, meskipun tensi politik terhadap bank sentral masih berlanjut.

Pada pekan depan, pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi penting dari AS, antara lain data perumahan, S&P Global Flash PMI, klaim pengangguran mingguan, serta laporan pesanan barang tahan lama, yang berpotensi memengaruhi arah pergerakan harga emas lebih lanjut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI