WE Finance Code Diterapkan di Indonesia, Arah Baru Pembiayaan UMKM Perempuan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 23 Juli 2025 | 06:38 WIB
WE Finance Code Diterapkan di Indonesia, Arah Baru Pembiayaan UMKM Perempuan
Pemerintah Indonesia berkomitmen sebagai negara kedua di dunia yang melaksanakan Women Entrepreneurs (WE) Finance Code.

Asian Development Bank dan Islamic Development Bank terus berkomitmen dalam memajukan peran wirausaha perempuan di Indonesia.

Beliau optimis Indonesia dapat menjadi model global dalam menutup kesenjangan pembiayaan bagi wirausaha perempuan melalui inovasi dan aksi kolektif dari pelaku usaha jasa keuangan konvensional maupun syariah.

Apabila program WE Finance Code Indonesia berhasil, maka akan banyak wirausaha perempuan yang berkembang dan maju sehingga akan banyak perempuan yang dapat mendorong anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan kesejahteraan keluarganya meningkat, dan akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan lingkungannya dan perekonomian negara.

Selanjutnya, Heru Wibowo, Direktur Stabilitas Sistem Keuangan dan Sinkronisasi Kebijakan Sektor Keuangan mewakili Direktur Jenderal Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan, Kementerian Keuangan menyampaikan, bahwa potensi perempuan yang mencapai hampir separuh dari jumlah penduduk Indonesia sangat besar.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan UMKM termasuk perempuan antara lain melalui berbagai skema kredit mikro dengan fasilitas pinjaman dengan bunga rendah.

Hingga akhir 2024 pendanaan APBN bagi pembiayaan usaha mikro mencapai 10 T dengan 95% penerima adalah perempuan, selain juga ada KUR yang telah disalurkan kepada 4,9 juta penerima dengan 49% penerimanya adalah perempuan.

Beberapa komitmen utama dari WE Finance Code di Indonesia adalah penetapan definisi usaha milik perempuan yang akan ditetapkan melalui Perpres Pengembangan Kewirausahaan Indonesia.

Selain itu, partisipasi wirausaha perempuan sangat signifikan dan berpotensi menjadi semakin besar dengan pemberian dukungan dan pendampingan yang tepat, salah satunya melalui WE Finance Code.

WE Finance Code memiliki tiga pilar kunci, yaitu kebijakan, data, dan inovasi. Dengan WE Finance Code diharapkan dapat berkontribusi bagi perekonomian keluarga dan nasional.

Baca Juga: Bank Jakarta Gandeng APKLI Perjuangan, Perluas Akses Layanan Keuangan UMKM dan PKL

Sebagai tahap kedua implementasi, pada hari ini Selasa, 22 Juli 2025 di Jakarta telah dilakukan “National Adoption WE Finance Code di Indonesia”; dengan 3 (tiga) agenda utama, yaitu:

1. Pengenalan “Tim Nasional Akselerasi Keuangan bagi Wirausaha Perempuan”. Tim Nasional meliputi Dewan Pengarah dan Tim Teknis. Ketua Dewan Pengarah juga berperan sebagai Koordinator Nasional. Tim Teknis dilengkapi dengan 3 (tiga) Kelompok Kerja (Pokja), yaitu: Pokja Regulasi dan Kebijakan; Pokja Data; dan Pokja Inovasi. Ketua Pokja Data juga berperan sebagai Data Agregator Nasional.

2. Pengenalan “National Charter Women Entrepreneurs Finance Code Indonesia” atau dikenal dengan Piagam Nasional. Piagam Nasional berisi panduan pelaksanaan WE Finance Code di Indonesia.

3. Penandatanganan komitmen oleh Kementerian/Lembaga, Lembaga Jasa Keuangan, Asosiasi Lembaga Jasa Keuangan, dan Asosiasi Perempuan Pengusaha, yang berkomitmen untuk melaksanakan WE Finance Code di Indonesia, sesuai dengan tugas, fungsi dan mandat masing-masing institusi. Penandatangan kali ini merupakan tahap kedua, dan tahap-tahap berikutnya akan dilanjutkan dalam tahun 2025-2026.

Sementara itu, Kristonia Lockhart dari IsDB menyampaikan, bahwa bermitra dengan Pemerintah Indonesia dan ADB merupakan bagian dari upaya untuk mendorong wirausaha perempuan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian.

Melalui kegiatan hari ini, IsDB percaya bahwa dengan pendekatan kolaboratif dan berbasis data, Indonesia dapat menjadi contoh global dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan inklusif, termasuk syariah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI