Suara.com - Staf khusus Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Pradana Indraputra, mengakui bahwa lulusan Universitas Indonesia (UI) pun tidak selalu mudah terserap ke dunia kerja.
Ia menyebut, meskipun lulusan dari kampus ternama, tetap ada yang mengalami kesulitan mencari pekerjaan.
"Enggak mudah intinya sih, enggak mudah juga," kata Pradana, dikutip dari tayangan podcast bersama Kasisolusi, Senin (4/8/2025).
Walaupun sulit mencari pekerjaan, menurut Pradana jumlah pengangguran yang tercatat lulusan UI juga tidak banyak.
"Dibilang banyak (masih pengangguran) sebenarnya enggak juga. Tapi pasti ada yang nganggur. Dibilang susah, tidak mudahlah buat beberapa orang, enggak mudah," ujar lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI tersebut.
Kenyataan itu sejalan dengan data pemerintah dan temuan sejumlah studi terkait ketenagakerjaan lulusan perguruan tinggi di Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat pada tahun 2025 terdapat 7,28 juta pengangguran di Indonesia, dan sekitar 1,01 juta orang di antaranya adalah lulusan universitas atau dengan gelar S1 ke atas.
Hal itu juga ditegaskan dalam laporan LPEM FEB UI yang menunjukkan tren peningkatan pengangguran terbuka lulusan D4 sampai dengan S3 dari 9,43 persen pada Februari 2023, menjadi 13,89 persen pada Februari 2025.
Sementara itu, data dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) tahun 2021, tercatat kalau ada sekitar 2 persen lulusan UI masih menganggur setelah wisuda. Angka itu diklaim memang lebih rendah dibanding rata-rata nasional pada tahun yang sama yang angkanya mencaai 5 persen.
Baca Juga: 3.200 Karyawan Boeing Mogok Kerja, Ini Tuntutan yang Diminta