Industri Kripto Dalam Negeri Kembali Unjuk Gigi Lewat Pengembangan Web3 Lokal

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 12 Agustus 2025 | 09:17 WIB
Industri Kripto Dalam Negeri Kembali Unjuk Gigi Lewat Pengembangan Web3 Lokal
Trustlane yang merupakan project kripto asal Indonesia berencana menerbitkan Token Kripto DBFI jenis ERC20 berbasis Blockchain Ethereum.

Suara.com - Tokocrypto, mengembangkan industrik kripto dengan proyek Web3 berbasis komunitas. Proyek ini digagas dengan menggandeng perusahaan gim, Sekuya.

Sebagai bagian dari kerja sama, Tokocrypto secara resmi melakukan listing token Sekuya Multiverse (SKYA) di platformnya. Adanya SKYA di ekosistem Tokocrypto diharapkan membuka peluang bagi lebih banyak investor lokal untuk terlibat dan berkontribusi dalam pengembangan ekosistem Sekuya.

"Kami percaya masa depan industri Web3 di Indonesia ada pada kekuatan komunitas dan inovasi lokal. Sekuya adalah contoh nyata dari proyek dengan visi besar, eksekusi yang solid, dan komunitas yang kuat. Melalui kolaborasi ini, kami ingin mendorong pertumbuhan ekosistem Web3 yang inklusif dan berkelanjutan," ujar CEO Tokocrypto, Calvin Kizana di Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Ilustrasi Kripto. (Istimewa)
Ilustrasi Kripto. (Istimewa)

Untuk menyemarakkan kolaborasi ini, disiapkan berbagai program menarik. Salah satunya kesempatan bagi pengguna untuk mengumpulkan token TKO dan memenangkan total hadiah hingga 1.319.900 SKYA atau senilai lebih dari Rp 160 juta.

Selain itu, akan digelar Sekuya Trading Competition di platform Tokocrypto dengan total hadiah lebih dari Rp 200 juta bagi para trader aktif.

Sekuya sendiri merupakan perusahaan gim dan hiburan asal Indonesia yang berdiri pada 19 Februari 2022 dan berkantor pusat di Singapura. Mengusung pendekatan community-driven, Sekuya fokus pada tiga pilar utama: balap (racing), kekayaan intelektual (IP), dan Web3.

Melalui inisiatif seperti Sekuya Speed Society, Tale X, serta pengembangan platform Web3 Alice dan token SKYA, perusahaan ini berupaya menjembatani dunia gim, motorsport, dan teknologi blockchain, sekaligus membangun real use case jangka panjang untuk SKYA.

"Kami percaya adopsi massal hanya bisa dicapai lewat dua jalur, regulasi dan hiburan. Karena itu kami memilih entertainment sebagai sarana adopsi Web3 yang menyenangkan sekaligus menghibur," imbuh Joshua Budiman, Co-Founder dan CEO Sekuya.

Sejauh ini, Sekuya telah bekerja sama dengan merek besar seperti Mansory, Coca-Cola, dan Volkswagen. Mereka juga meluncurkan Tale X, rumah IP lokal yang dikembangkan bersama Museum of Toys (MoT), untuk memperluas jangkauan kreatif lokal ke pasar global.

Baca Juga: Bursa CFX Menghadirkan CFX Crypto Conference 2025 di Bali

Dengan komunitas yang telah mencapai lebih dari 10 juta anggota dan 7 juta pemegang SKYA, Sekuya menjadi salah satu perusahaan gim dan hiburan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Joshua menegaskan, kolaborasi lintas sektor akan terus menjadi strategi Sekuya untuk mempercepat adopsi Web3 di Indonesia.

"Kami yakin kolaborasi adalah kunci mewujudkan mimpi besar. Bersama Tokocrypto, kami optimistis bisa membuka peluang lebih luas dan menciptakan dampak positif bagi ekosistem Web3 nasional," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI